img Jangan Jatuh Cinta, Ini Hanya Kontrak  /  Bab 5 menumbuhkan cinta | 17.86%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 menumbuhkan cinta

Jumlah Kata:2144    |    Dirilis Pada: 13/07/2025

ungan mereka, kini tak lebih dari debu yang menghilang. Di tengah keheningan mansion, hanya Arga dan Maya yang tersisa, berdiri di antara sisa-s

yang begitu murni. Ia meraih tangan Maya, membawanya ke bibirnya, dan mengecupnya

emosi. "Tidak ada lagi yang menghalangi kita. Tidak

berani harapkan, kini ada di hadapannya. Pria yang ia cintai, pria yang dulunya ia raw

ik, namanya terasa be

Senyum yang penuh janji. Ia menuntun tangan Maya

pula ke kamar Maya yang selama ini menjadi "area aman"nya. Arga menuntunnya ke sebuah pintu ganda besar yang selama ini tidak pernah Maya masuki. Itu ad

berukuran besar dengan kanopi dan gorden sutra. Cahaya rembulan masuk melalui jendela-jendela t

g. Ini adalah wilayah baru, wilayah yang penuh d

adalah tempat yang seharusnya kita tempati sejak awal, Maya," bisiknya, suaranya dalam dan

g membakar kulitnya. Ia menoleh, menatap Arga. Ada keingin

Arga," kata Maya, suarany

lebih mencintaimu, Maya. Dan malam ini, aku ingin kita mem

semua emosi yang selama ini tertahan. Semua rasa sakit, semua kerinduan, semua harapan yang terpendam, tumpah dalam ciuman itu. Maya me

melepaskannya dengan hati-hati. Kulit Arga yang dulu pucat dan kurus karena sakit, kini mulai kembali berisi, dengan otot

raguan, tidak ada rasa malu, hanya penerimaan dan cinta y

iarkan jemarinya menelusuri garis wajahnya. "Aku selalu memimpikan saat ini. Saat di

ya berkaca-kaca. "Aku

sentuhan Arga membangkitkan sensasi baru dalam diri Maya, sensasi yang manis dan memabukkan. Mereka bergerak dengan per

hati dan jiwa mereka. Setiap sentuhan, setiap ciuman, adalah ikrar cinta yang lebih dalam dari kata-kata. Ini adalah puncak da

dan kekuatan tubuh pria itu. Ia mengangkat kepalanya, menatap wajah Arga yang masih terlelap.

yang meluap di hatinya. Ini adalah rumahnya, in

tersenyum ketika melihat Maya. "Selamat pagi,

ium bibir Arga. "Sel

anya menikmati kebersamaan mereka. Tidak ada lagi terburu-buru, tidak a

at jauh lebih sehat, rona di pipinya kembali, dan matanya memancarkan energi. Ia bahk

beda. Tidak lagi hanya tempat bekerja, tetapi juga tempat di mana mereka berbagi c

aya dengan serius. "Ada sesuatu y

berdebar. "Ap

pernah berani memimpikan masa depan. Penyakit ini merenggut

n saksama. Ia tahu ke m

Tapi sekarang... sekarang aku sehat, Maya. Aku bisa menjalani hidup normal. Aku ingin punya keturunan. Aku ingin punya keluarga

h harap. "Aku ingin punya anak

inginan ini begitu cepat, dan dengan begitu tulus. Ini adalah impian yang juga ia pen

"Aku... aku sangat menginginkannya.

a dipenuhi cahaya. Ia memeluk Maya erat-erat, mencium puncak kepala wanita

Arga ingin segera membicarakan hal ini dengan Profesor Wijaya, untuk memastikan bahwa secara medis, tidak

uk anak kita, Maya," kata Arga. "Aku tidak in

a ketakutan itu wajar. Mereka

nemui Profesor Wijaya. Profesor mendenga

lam masa remisi total. Tidak ada indikasi bahwa itu akan memengaruhi kesuburanmu, atau bahwa ada risiko besar untuk m

bagi Arga dan Maya. Sebuah babak baru yang

tahu bahwa ibunya masih dingin terhadap Maya, dan gagasa

an Maya makan malam dengan Nyonya Arini d

nang namun tegas. "Ada kabar gem

atapnya dengan c

. "Profesor Wijaya memastikan bahwa penyakitku dal

an ekspresi datar. "Itu bagus. Itu berarti kesepakatanmu dengan Nona Lestari sudah selesai, bukan?

tahu Arga sudah menduga reaksi ini,

akan menceraikan Maya. Dia adalah wanita yang aku cintai, wanita yan

enjadi amarah. "Apa?! Kau gila, Arga? Memiliki anak dengan wanita ini? Wanita yang tidak je

ga semarah itu. "Maya adalah istriku, dia adalah wanita yang mulia. Dia menyelamatkan hidupku, dan dia a

ah, namun juga ada sedikit ketakutan di matanya. Ia

Maya telah banyak berkorban untuk Arga. Dan Arga terlihat sangat bah

san di mata Arga, dan cinta yang tulus di antara Arga dan Maya. Ada konflik yang jelas

menerima semua ini. Aku perlu waktu untuk memikirkannya." Ia bangkit dan berjalan per

enuh, tapi ini adalah sebuah awal. Ia telah ber

," bisik Maya, menc

ium kening Maya. "Se

jungi dokter kandungan, menjalani serangkaian pemeriksaan, dan mendiskusikan kemungkinan untuk

an yang berujung pada cinta, tentang penyakit yang merenggut harapan namun juga membuka pintu kebahag

ng cerah, kabar yang mereka

telah

yata dari keajaiban. Maya tidak bisa menahan air matanya

memegang alat tes

an alat tes di tangannya. Ia langsung mengert

il?" bisik Arga

s pada saat bersamaan. "Kita akan pu

angkatnya dan memutar-mutarnya. Kebahagiaa

menciumi wajah Maya berkali-kali. "Ini

ua, terkejut namun kemudian tersenyum lebar. Ia ta

tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Bahkan Nyonya Arini, ketika mengetahui bahwa ia akan memiliki cucu, menunjukkan s

Ia langsung mulai merencanakan pesta peny

apai puncaknya. Sebuah pernikahan bayaran untuk menutupi kekurangan, yang pada akhirnya, tidak

, cinta yang tak terbatas, dan kebahagiaan yang sesungguhnya. Ia tidak pernah berpikir bahwa ia akan mendapatkan semu

hu bahwa kisah mereka adalah kisah terbaik yang pernah ia tulis. Kisah tentang bagaimana cinta

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY