mpat tinggal baru. Kamu harus tinggalkan rumah ini. K
*
in harus dengan cara seperti ini,' suara Tama terdengar pe
ebih baik kamu rasakan ini, dan kita akhiri semuanya
enggelamkan wajah
AAH
cat, keringat membasahi keningnya. Matanya nana
a cuma mimpi," desah Ayi itu terasa sangat nyata-se
saanku nggak enak terus?" gumamnya sambil memegang dada. Ia teringat m
biasa, sebelum matahari terbit, ia sudah bersiap ke dapur unt
l tersenyum saat melihat B
mau masak apa?" tanya Bi Inah s
dah aku tempel di pintu kulkas. Bibi bisa mul
, lalu mulai membuka rak un
," jawab Bi
amanya itu. Sejak Ayu lulus dan ditugaskan di rumah sakit kota ini sebagai dokter gizi, maman
ntu kita, Yu,' kata
ninggal. Kamu bisa kuliah j
ngingat jela
ma dan Ibu Lestari-nggak mungkin aku tahan disini. Ap
semalam. Harga dirinya diin
u sobek mulut si-Tama itu!" desisnya sambil memotong wortel d
, semua menu sarapan te
a, Mbak," ujar Bi Inah s
n Ayu," jawab Ayu dengan senyum t
Tapi karena Tama menginap di rumah ibu
erangkat kerja? Biar bibi y
cepat. "Oke Bi, makasih
nya dengan terburu-buru. Ia harus menghindari pertemuan
-itu pun tanpa menginap. Tapi kali ini berbeda. Sudah dua
n mood aku rusak pagi-pagi begini," gumam Ayu sambil mera
a bangun pagi. Selama ini mereka hampir tak pern
, memeriksa penampilannya s
t kerja, Tama keluar kama
ana kese
sambil menyantap sara
ali Tama datang, ia selalu membiarkan Ayu tidak bergab
merawat Ibu. Ibu bersyukur sahabat Ibu punya anak g
angat, memuji Ayu tanpa ragu. Ia ingin Tama menyadari b
Tama, ya? Tama punya kenalan dokter yang j
Ia tetap berusaha membujuk
rnah benar-benar memuaskan, 'kan? Sekarang Ibu sudah cocok d
aik? Duh, Ibu ada-ada aja. Dia itu leb
eberapa kali ia mencoba meyak
i. Lihat sendiri, 'kan? Dulu hampir tiap bulan Ibu harus dirawat di rumah s
pi
bu mau siap-siap. Hari ini Ibu ada kegiatan, dan
hati ya. Kalau ada apa-ap
u juga hati
meja makan dan berjalan k
ah sudah beranjak pergi dari rumah it
emua penghuni telah menjala
ih bekerja dari rumah ibunya, setelah sebelumny
mbil mondar-mandir di ruang tamu. "Kayaknya maki
hari, di tengah kesibukannya, pikirannya terus dipenuhi upay
ak Ayu-si anak kampung itu-untuk pergi
a-t
kl
ntu depa
ja, tanpa tahu bahwa Tam
di rumah sendiri," sindir Ta
idak menyangka pri
tuh kayak hantu. Nggak ada kerjaan,
tampak lelah. Ia malas meladeni pria
angkah m
. Jalan aja ngeloyor gitu,
ilangan
! Saya mau bicara se
dengan kasar. Tubuh Ayu kehilangan kese
saling bertemu, ada kekakuan dalam t
sih kamu, Mas?
njauh, berusaha
atu bulan. Cari tempat tinggal lain. Kamu harus angkat kaki da
s dengan ta
dari rumah ini. Nggak usah tunggu bulan depan, hari ini pun saya b
makin
Atau jangan-jangan kamu punya niat lain, ya? Kamu mau rebut h
an tangan, me
amu makin ng
eninggalkan Ta
u Ayu hingga sobek dan terbuka b
A
EK
ek. Lengan
enatap Tama dengan cam
terdiam
a-t
AM
u membel
enoleh b
erdiri di a
gang. Matan
hnya mulai
*
ulitan, karena kekuatan itu akan membua