tuk menyambung hidup. Isabella Prameswari adalah putri konglomerat teknologi terkaya di kota, cerdas, populer, dan benar-benar di luar
a. Mereka adalah pasangan yang sempurna. Bara akan melihat mereka di koridor sekolah dengan rasa sakit
erakhirnya, dia melihat Isabella lagi. Dia duduk sendirian di perpustakaan universitas, tampak lebih kecil dan rapuh dari
kannya. Dia cerdas, ambisius, dan memiliki ketakutan mendalam untuk tidak memenuhi harapan keluarganya. Bara mendapati diriny
adi dirinya sendiri. Perasaannya pada Isabella semakin dalam menjadi cinta yang tenang dan mantap, tetapi
ameswari Group. "Aku butuh orang yang bisa kupercaya, Bara," katanya saat i
dia tersenyum dan memberi selamat, mengubur rasa sakitnya begitu dalam sehingga Isabella tidak akan
nglah keb
strik yang dahsyat. Gedung itu terbakar habis dengan Isabella dan ibunya, Haryati, terperangkap
berdiri di jalan, menyaksikan gedung itu terbakar, wajahny
et ibunya yang tidak sadarkan diri melewati asap hitam tebal. Dia mengangkat Haryati ke bahunya dan membimbing Isabella yang ba
an jatuh koma. Bramanta, melihat parahnya luka Haryati dan potensi skandal perusahaan, menghilang. Dia
a. Dan Bara ada di sana. Dia tidak pernah meninggalkan sisinya. Dia menemaninya di ruma
an di fasilitas perawatan jangka panjang. Dia mempelajari rutinitas medisnya,
enaganya pada pekerjaan, dan dengan dukungan diam-diam dari Bara, dia menyelamatk
bakaran, dia menoleh padanya, matanya d
nyanya. "Kenapa ka
a, seluruh hatinya t
ngan dan menyentuh waja
kan ini. Kamu tidak berutang apa pun padaku." Dia h
kan," katanya, suaranya tegas. "Ini karena aku mencintaimu
memercayainya sehingga dia mengabai
pesta, tidak ada bulan madu. Setelah itu, mereka pulang, dan Bara membantu Isabella den
lla, mengelola rumah tangga, dan menjadi perawat Haryati yang tak tergoyahkan. Dia menun
lelah karena pekerjaan, dan menemuka
Bara," katanya,
awabnya selalu. "Aku mencintaimu. Itulah yan
yi hanya dengan suara ventilator se
melalui pengabdian. Dan rasa terima kasih, kini dia sadari dengan ke