sakit, pikirannya dipenuhi badai duka dan amarah. Dia harus
. Penjaga keamanan mencoba menghentikannya, tetapi Bara melewatinya begit
ntu hingga terbu
sanalah
Suryo. Bramanta sedang mengelus rambutnya, membisikkan sesuatu padany
abella membelalak kaget, dan dia deng
di sini?" tanyanya, rona be
secara tidak wajar. "Dia di RS Harap
ri rasa bersalah menjadi curiga. "Ini jebak
auh dari kenyataan situasi, sehing
am tahun merawat ibumu, setiap hari. Sementara kamu membangun kerajaanmu.
kan yang sebenarnya. "Ya Tuhan," bisikn
a. "Bella, tunggu. Kamu tidak bisa lari begitu
uh peringatan posesif. Lalu d
n halus, tetapi menghantam
. Dia
ngat semua percakapan mereka. Isabella mengatakan dia belum siap punya anak, kari
a dia tidak menginginkan anak. Dia h
suaranya tercekat. Dia berbali
a, menggapainya. "Ini tidak
ramanta tegas, menariknya kembali. "
asa lalu dan masa kini. Dia menatap wajah Bar
mbiarkan tangannya jatuh dan
ana itu mematahkan benang h
li, matanya kosong. "Kamu akan menyesali ini, Is
melangkah menyusuri lorong, dia bisa mendengar suara menenangkan Bramanta di belakangnya. "Tidak
mata yang membakar matanya. Semuanya hilang. Cinta yanewati pintu otomatis unit gawat darurat, kakinya terasa seperti tim
uka cita. Kami sudah melak
sepenuhnya masuk ke
a menit yang lalu. Jantungnya menyerah b
merasakan apa-apa. Hanya kekosongan yang luas dan dingin. Dia telah kehilangan istr
gerak dengan presisi yang mengerikan. Dia me
pun. Dan tambahkan klausul bahwa dia tidak boleh ikut campur dalam urusan
aru untuk Isabella. Dia mela
nya s
beb