k hening di antara mereka. Citra masih berdiri dengan ponsel menempel di telinganya. Pip
engar berat di ujung telepo
epon. Ingin menghapus nomor itu lagi seperti rat
n," jawabnya akhirnya, suara par
ak he
isa ke
enjawab pelan, "Aku tak tahu
emaksa. Tapi aku
mbungan
a di telinganya. Setelah sekian lama, nada itu tidak terdenga
n yang Me
bunga Citra. Ia sedang merangkai bunga anggrek putih ke
tu, mantel panjangnya basah, dan tongkat di tangan
hentikan g
apnya nyaris
t matanya begitu asing namun begitu familiar. Ada lu
samu kembali," katanya akhirn
um. "Kamu basah kuyup
lakang toko. Disana, Citra menyeduhkan te
Mereka duduk berhadapan,
jar Bagas pelan. "Restoran menurun, Maya
aya bukan wanita yang bisa di
untuk menyadarinya. Aku pikir aku berutang sesuatu
kit. "Kamu hanya kembali ke titik awal. Da
. "Apa kamu ba
belum menjawab, "Tenang.
ng Tida
nginapan dekat pantai, dan selama tiga hari berturut-turut ia dat
rbisik. "Itu siapa?" tanya se
ersenyum. "Bu
han lagi. Ia menghampiri B
a terus begini,
tanpa tahu kamu benar-
nebus semuanya hanya dengan
m-dalam. "Tidak. Tapi ak
a te
i," lanjut Bagas. "Tapi izinkan a
ik Cinta
mandangi lampu pelabuhan dari kejauhan. Ingatannya
aga jarak. Tapi ia tidak pernah meny
di pagi hari, selimut tambahan di malam hari, dan sese
diam-diam. Perl
embali, dan s
mkan mata, m
fro
ka toko, Citra dikeju
ini!" suara itu-taj
an mewah dan kaca mata hitam. Di belakangnya
ahan napa
di kota kecil ini? Aku tahu kam
mengambil
amu pikir kamu bisa menang? Bagas kembal
kamu tinggalkan dia
menam
balik gang langsung berlari memis
angisnya meledak. "Ak
. "Tidak. Kamu mencintai uangku. Keku
an Citra dan membaw
ang lagi," katanya
Maya tak bisa membalas. I
ta U
mulai berbicara. Tentang masa lalu.
u banyak diam," kat
alu banyak berhar
rtawa, ke
n ulang ruang belakang menjadi ruang konsulta
," ujar Citra suatu sian
sangan yang nya
li
s membawa Citra
mbil menatap matahari terbenam. "Tapi aku ingin menebus s
a te
njut Bagas. "Tapi kali ini..
ia itu. Masih ada luka
.. kita bisa mu
nyum, mata
us masa lalu. Tapi mungkin...
reka, dua hati yang terluka sa