img Tujuh Tahun Menikah, Hanya Sia-Sia!  /  Bab 4 Kebisuan yang mencekam | 12.90%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Kebisuan yang mencekam

Jumlah Kata:605    |    Dirilis Pada: 17/08/2025

n konsekuensi. Aksara menatap tumpukan bukti di meja, lalu beralih menatap Rumi, yang matanya penuh dengan

pelabuhan hatinya, juga datang dengan niat tersembunyi. Aksara berdiri, memunggungi Rumi, menatap ke luar jendela. Pikirannya kalut. Ia teringa

erbalik. "Kenapa tidak jujur sejak awal? Kenapa kamu biar

ak akan pernah melihatku. Aku mencintaimu. Aku mencintai kamu, bukan CEO Sanjaya Corp. Aku tidak akan perna

t yang ia rasakan bukan karena ia membenci Rumi, melainkan karena ia menyadari betap

Berikan aku waktu," katanya. Ia tidak

mempertaruhkan segalanya. Ia hanya bisa menunggu, berharap bahw

engah semua kekacauan ini, Rumi masih menjadi orang yang paling bisa ia andalkan. Ia melihat Rumi bekerja dengan profesionalisme yang l

ahkan kembali semua dokumen dan bukti yang diberikan Rumi. "Aku akan membantumu, Rumi," katanya dengan tegas. "Aku

ut. "Aksara

datang kepadaku dengan kejujuran, bahkan ketika kamu tahu itu bisa menghancurkan segalanya. Dan itulah yang terpenting.

belum Rumi mengaku. "Maukah kamu menikah denganku?" tanyanya, suaranya dipenuhi dengan harapan. "Kita akan m

Aku mau," bisiknya. Mereka berpelukan, dan di tengah kafe yang sepi itu,

. Bambang tidak setuju dengan keputusan Aksara. Ia mengancam akan menghancurkan karir Aksara dan memutuskan hubungan dengannya. Bamb

ersamanya. Di sisi lain, ia harus menghadapi kemarahan ayahnya dan ancaman untuk kehilangan segalanya yang telah ia b

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY