/0/27277/coverbig.jpg?v=471d87ad6e82270227527a9d13aa044a)
tengah keramaian itu, Nayara berdiri di depan cermin panjang yang menempel di dinding kamarnya. Rambut hitamnya yang tergerai ia rapikan dengan jari-
perusahaan swasta, ia tidak pernah membiarkan dirinya tampil seadanya. Bukan karena ia ingin dipuji, tapi karena
mengambil tas kerja berwarna h
h mulai padat. Dengan langkah cepat, ia keluar dari kamar, menya
ah bikin nasi goreng," ucap ibunya,
, aku harus buru-buru. Kalau mac
terus, sayang. Sesekali
bunya. "Aku janji nanti malam kita makan
harus rutin minum obat. Sejak ayahnya meninggal lima tahun lalu, Nayara menjadi satu-satunya tulang pungg
s TransJakarta. Ia lebih memilih transportasi umum ketimbang memb
ih sibuk dari biasanya. Nayara baru saja duduk di meja kerjanya ke
ar belum?" Dita menepuk pun
. "Kabar apa? Aku
milik perusahaan induk kita. Bukan cuma perwa
heboh banget?" Nayara men
sembarangan. Namanya Leonardo Arvandre. Orangnya masih muda, ganteng banget, miliarder pu
, kita ini cuma staf biasa. Menuru
. Bisa aja kamu ketemu dia terus jatuh cint
aya gitu mana mungkin peduli sama orang kayak
ikit terusik. Nama itu terasa tidak asing. Leo
a. Dari dalam mobil, seorang pria tinggi tegap dengan setelan jas abu-abu elegan melangkah keluar. Sorot mata
eonardo
aris tunggal kerajaan bisnis keluarga Arvandre. Tapi sedikit yang tahu, di balik itu s
a. Namun jauh di dalam hatinya, ada alasan lain yang membuat langkahnya kemba
n ke kantin. Nayara memilih tetap di meja kerjanya, menyelesaikan laporan yang harus dikiri
leh beberapa orang staf manajerial. Semua ora
lkan beliau," ujar salah satu manajer
n mata pria itu. Ada kilasan aneh yang muncul di ingatan
membantu temannya yang bekerja sebagai panitia. Malam itu, di antara keramaian tamu undangan berkelas, ia tanpa sengaja mena
ariton itu terdengar le
ya memerah. "M-maaf,
um samar. "Hati-
an kesan dalam. Sejak malam itu, ia tidak pe
ang seharusnya. Ada sesuatu pada gadis itu ya
n semua," ucap Leonardo dala
un matanya sekali lagi melirik ke arah Na
uk ke ruang rapat. Suasana kantor kembali normal, kecuali b
"Nay! Kamu lihat nggak tad
a," Nayara mengelak,
rtinggal di meja rapat. Ia kembali ke lantai atas untuk mengambilnya. Begitu membuka pintu rua
mendongak
-saya hanya mau men
iapa?" tanya
yara,
ngingat sesuatu. "Tiga tahun lalu... di aca
ejut. "A-an
r Leonardo. "Aku jarang melu
tidak berarti, ternyata meninggalkan jejak dalam ingatan pria yang kini
nya mulai kembali saling terikat dalam sebuah cerita

GOOGLE PLAY