img Ranjang Panas Istri Kedua  /  Bab 4 Part 4 | 17.39%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Part 4

Jumlah Kata:887    |    Dirilis Pada: 05/09/2025

ejak pernikahan suaminya dengan istri mudanya, hatinya seperti terkoyak. Ia tak sa

membuka mata perlahan. Pandangannya buram sebelum akhirnya jelas

suara Tiara serak, matan

airah. "Layani aku, sayang," ucapnya sambil menarik selimut yang m

lam ini seharusnya menjadi malam pertama suaminya bersama Bella, istr

rakus, sementara tangannya dengan kasar meremas payudara Tiara meski masih terhalang kain p

idak bisa melayanimu?" tanya Tiara dengan suara lirih, m

telinga istrinya. "Dia... datang bulan. Dan aku benar-benar

n, namun di sisi lain, ada pula rasa bangga terselubung. Malam pertama suam

ngga pria itu terbaring di bawah. Ia merangkak naik, kini posisinya berada di atas tubuh suaminya. Tatapan matanya berubah, b

sa sakit hati, cinta, dan nafsu. Bram membalas dengan penuh gairah, keduanya larut dalam ciuman panjang

inya, menahan agar tubuh itu tetap dekat dengannya. Namun Tiara punya cara lain untuk menunjukkan dirinya. Perlahan,

enelusuri lehernya. Bram mendesah keras, kepalanya terdorong ke belakang

e belakang memberi ruang lebih. Tiara menciumi leher itu dengan liar,

am mengerang pelan, tangannya ter

menyusuri dada bidang Bram yang berotot. Ia mengecup penuh gaira

tipis, merasakan sensasi yang tak bisa ditolak. Dadanya na

p jengkal kulit. Hingga akhirnya bibirnya sampai ke otot perut Bram yang

hh... ahhh... luar biasa..." desahnya semakin berat, setiap sentuha

an. Sebuah senyum tipis penuh kemenangan terbit di bibirnya. Ia tahu, malam ini ia berhasil

gin menegaskan siapa yang benar-benar berkuasa malam itu. Jemarinya mulai bergerak pelan, membuka kancing baju tidurnya satu per satu

ah membuncah, Bram meraih kain tipis itu dan menariknya dengan kasar. Tiara terperanjat sejena

am. Payudaranya kencang dengan ukuran yang menggoda, puting berwarna cokelat muda sud

Besarnya terasa pas dalam genggamannya, membuat Bram semakin tak terkendali. Ia meneka

akit," keluhnya, suaranya ter

h dekat dan langsung menundukkan kepalanya. Bibirnya menempel di puncak

itu kencang..." desahnya, tubuhnya

oleh suara istrinya. "Mmmmhh... manis sekali..." suaranya parau, b

annya mencengkeram rambut suaminya erat, se

hhh..." desahnya semakin jelas, be

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY