n kotor yang sudah mulai berkerak di ember. Lantai licin. Obat-ob
nyapu seisi rumah seperti meny
manya mengarah
ak
lelaki itu tidak butuh alasan yang panjang. Panci jadi korb
k becus ngurus rumah, gak becus nguru
askan rasa marah dan kesalnya. M
gar diseret kasar. Seorang pe
Rumah segini sempit, suara kamu udah kayak toa masj
arah wajahnya sendiri. Kepanasan oleh emo
bilang kan
itu. Wajahnya aja kek kurcaci. Ibu sebenarnya malu. Nah sekarang mendin
s berat. Menahan letu
Aku pusing liat rumah ini. Males liat
ar duluan. D
-
di rumah
ukan karena angin, tapi karena tekanan batin ditutupi
ar, tapi juga sarat kontrol halus y
nggak kelihatan. Nggak tahu dia kemana. Ibu nungguin, sambil doain Gia, tapi kok dia nggak datan
etemu Mae. Namanya juga cari uang. Kalau m
buat jagain Gia di rumah sakit. Mungkin kerja malam, ya. Atau kerja yang aneh-aneh g
ri tuh harusnya ada buat suami dan anak-anaknya. Bukan malah ilang-ilangan gitu. Kasian Gi
k jatuh, dan Boy, kakak Bastian yang se
Tiap pagi bahasnya itu-itu lagi. Bukannya bantu mereka malah
bu. Ngerumpiin Maimunah sama Gia itu bikin semangat memulai har
. Mau kalian ngomong apa, dia tetap yang ngelap muntahnya Gia. Nemenin ke terapi. Bawa ke Rumah Sakit saat kri
Kenapa jadi be
enang tapi
tri. Nggak adil. Bastian aja empat tahun ngg
, pisah aja. Jangan bikin ana
roti di toaster. Lalu Bu Darmi bangkit, masuk dapur, di
y sendirian d
dem itu, yang katanya p
ngat, tak ada teh
rtanyaan, tekana
kanlah menantu id
. Bukan karena cinta. T
-
u Bu Darmi dan Yaya ke mana. Mungkin ke kamar masing-masing, atau ke dapur,
banyak berubah sejak dia masih SMA, poster bola mulai ku
yanya kuning dan muram, seperti
. Boy muncul, bawa dua gelas k
bersandar di kusen pintu, mata
ikit," kata Boy, meletakkan satu g
Matanya menatap ko
ng dia telan, bukan cuma amar
menyandarkan punggu
nget, Bas. G
gguk pelan, ta
lau udah nggak ada niat buat serius, jangan digantung
," Bastian akhirnya bicara. Suar
lo taku
nyakitin
g, cara terbaik buat nggak nyakiti
api wajahnya mulai berubah. Ada sesu
ak kuat. Dia pasti sehat dan
nggeleng.
imu
ingkan wajah.
sah. "Ter
gannya meremas-remas
seakan berusaha membaca is
pis," gumam Bastian, le
melangkah satu langkah keluar
Ban
meno
g. Gue mau karok
-
ngkin ke sini karaoke malam itu u
bilang itu yang pertama dan untuk terakhir ka
itu walaupun Boy tahu
genakan pakaian yang pa
atanya ada wanita yang membuatnya tertarik di karaoke Dan
k? Pintar? Tidak seperti istrimu
at berpendidikan berwawasan luas cerdas
ni uang ibu tambahin lagi bua
ihat kelakuan ibunya lalu ny
bela-belain buat pinjem-pinjam. Giliran untuk istri dan anak
narasi manusiawi runut detail full teater of mind. Gunakan b
boleh dialog yang menggunakan kalimat-kalimat yang santai yang