kedua tangan terikat di ranjang dan matanya ditutup terlihat disana. Zack mengambil napasnya
urnya. Dia berjalan pelan mendekati ranjang dan sepertinya wa
. Seakan memberikan akses kalau dia sudah benar-benar siap melakukan ritual malamnya
i berwarna merah benar-benar sangat menggoda siapapun yang melihatnya. Apalagi dua benda kenyal yang begitu
r membuat deg deg ser siapapun yang mendengarnya. Melakukan panggilan yang mendesah dan
seperti mau tumpah. Nggak muat di sana, itu serasa memanggil para laki-la
an suara. Dia seperti sedang mengendus sesuatu dan tangan
suara wanita sudah benar–benar mengundan
san dan mengeluarkan keduanya. Zack benar-benar membuat wan
," sepertinya wanita itu sudah diliputi dengan gairah yang tinggi. Apalagi saat Zack melakukan peremasan ke
mmm ahh," katanya sudah terus dalam penekanan, hawanya sudah semak
lagi Tuann emm tolong lebih dalam lagi, jangan berhenti Tuan," kata wanita itu semakin menggila, itu baru ujung lidah Zack yang berm
ggak perlu waktu lama Adolf
li. Sama saja seperti biasanya. Nggak enak. Bawakan obatku ke kamar," ucapnya mendengus ketus dan meni
uannya. Sudah 68 wanita setengah bulan ini dia berikan pada tuannya, namun belum ada yang cocok lagi. Bulan lalu saja
n untuk pelayan khusus tuannya itu. Padahal pagi tadi, d
r khusus tuan, dan dapat dipastikan masih segel an Tuan," bujuk Adolf, dia benar-bena
aku ingin muntah," jleb, Adolf menelan ludahnya dengan kasar, nggak mengerti dengan kata tuannya hingg
sekali?" Batin Adolf, dia melihat tuannya k
ndengar dia malah segera mengikuti tuannya keluar kamar. Membiarkan wanita yang kedua ta
idurku. Aku membuka mataku perlahan. Aku melihat Do
kas gue. Hari ini gue kerja pagi, sore paling balik. Kalo ada perlu apa-apa,
a apapun. Dia hanya mencoba mengerti kondisiku. Mungkin tanpa p
Lo nggak usah banyak pikiran dulu. Tenangkan hati Lo, kalo udah tenang dan siap cerita apa gue, kapanpun Lo mau cerita, gue siap mendengarkan. Kode ru
dan mengangguk pas Do
, pokoknya Lo nggak perlu mikirin apapun dulu," p
ukan apa. Aku nggak pernah seperti ini, aku biasanya bangun pagi dan menyiapkan semua keperluan mas
kan dan belum membongkar apapun. Baju yang aku pakai adalah milik Donna. Dia yang me
sambil membuka koper, mencari