img Perangkap Cinta Tuan CEO  /  Bab 4 Dia kembali | 13.79%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Dia kembali

Jumlah Kata:1074    |    Dirilis Pada: 02/10/2025

Tring

ka, napasnya terengah karena kaget. Dengan cepat ia meraba ponsel di samping bantal, mematikann

, langsung melompat t

r sewa yang kemarin. Ia mengganti piyamanya dengan cepat, mengenakan seragam pelayan yang diberik

. Satu set wafel hangat tersusun di piring, dilengkapi sirup maple dan potongan buah. Ia menyeduh kopi hitam sesuai permintaan Rafael. S

lorong panjang menuju kamar Rafael. Tangannya sempat ragu

tok

samar, ia mendengar suara air dari kamar mandi. D

tanya perlahan, berharap

ntung rapi, sepatu-sepatu kulit mahal berjajar di rak seperti pameran butik. Jam-jam ta

-benar perfeksion

emilih mana yang cocok untuk hari ini, tiba-

ali memili

badan refleks dan la

akan handuk yang melilit di pinggangnya. Butiran air masih menetes dari rambut

nya tersangkut pada tepi karpet. Ia hampir ter

etik, tubuh Aurora m

tung keduanya berdebar beg

air dari kamar mandi yang mas

yum miring. "Kau sed

memerah. "Jangan mimpi!" serunya, m

ia kenakan. "Seragam itu sangat cocok untukmu. Aku

kan jas pilihan ke arah Rafael. "Pakai ini.

u secepat mungkin, tak ingin jantungnya yan

el tersenyum de

*

ra sol sepatunya menggema di ruang makan yang masih sepi pagi itu. Aroma wafel

an. Rambutnya diikat kuda, dan sepatu kerja sudah menempel di kakinya. Di depannya, sepotong wafel setengah habi

fael langsu

pakaian sebelum tugasmu selesai?"

tanya menatap Rafael dengan ketegasan yang tak goyah. "Kalau

enaikkan alis. "Kau bangun satu

suka dipermalukan seperti itu, ia memilih diam, menunduk se

, puas karena Auror

i di sisi pintu belakang. Rafael membuka pintu, hendak masuk. Tapi langkahnya terhenti saat me

n Rafae

ng kau lakukan?

cepat. "Berang

a kecil penuh ejekan. "Naik mo

"Memangnya kenapa? Aku hampir

adi asistenku juga di kantor. Dua puluh empat ja

asnya erat, lalu mendesah tajam.

ecuali kau mau

ikit keras. Rafael pun naik ke kursi belakang, menyandarkan diri

urora," katanya datar, sebelu

enatap tajam ke arah mobil yang menjauh, lalu cepat-cepat ia

sway yang melaju cepat dan terkadang mengerem mendadak. Ia terjepit di antara puluhan penumpang lainnya yang tampa

berdering nyaring. Ia buru-buru merogohnya, dan

ring keras itu mulai membuat orang-orang di sekitarnya menoleh dengan

menggeser ikon hijau dan me

ucapnya

ara mesin dan rem bus y

menyebut namanya dengan

rora

pegangan satunya hampir terlepas dari besi di atas kepala. Su

Ay

beradaannya, tapi Aurora sendiri seolah ter

Aku tak punya banyak waktu, tapi aku harus

an kaca. Suara ayahnya mengoyak luka lama yang sudah lama ia ku

ng?" tanyanya lirih, hampir tak

ambun

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY