img Cinta Terlarang Di Rumah Kakak Ku  /  Bab 1 sebagian karena pilihan | 3.03%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Cinta Terlarang Di Rumah Kakak Ku

Cinta Terlarang Di Rumah Kakak Ku

img img img

Bab 1 sebagian karena pilihan

Jumlah Kata:2044    |    Dirilis Pada: 04/10/2025

etelah lima tahun tenggelam dalam gemerlap dan kesibukan dunia fesyen di Milan, kembalinya ia ke sini, ke depan rumah sederhana namun asri

ritkan label "mahal" dan "berani," ciri khas gaya hidup yang baru ia tekuni. Rambut cokelat gelapnya yang bergelombang ditata acak, dan sepasang kacama

label internasional di tepi jalan setapak berkerikil. Kinan tak peduli dengan tatapan penasaran tetangga

depannya. Sebuah plakat kecil bertuliskan "Keluarga Arsyad" tergantung di gerbang. Ya,

bel, namun sebelum jarinya menyentuh

uhan, kamu s

engan Kinan bagaikan langit dan bumi. Airin tampak lebih tenang, lebih matang, dan raut wajahnya memancarkan keb

t-erat. Pelukan yang hangat, tulus, dan penuh rasa rindu ya

in adalah aroma rumah-aroma sabun cuci, bedak bayi, dan sedikit minyak kayu

ayang, masuk! Kenapa berdiri di sini?" Airin melepaskan pelukan dan menangkup wajah adiknya dengan kedua tanga

. Ia tak ingin Airin tahu bahwa di balik kesuksesannya, ia

nakal. "Tidak perlu repot-repot, Nona Fesyen. Yang pe

an melangkah masuk. Interior rumah itu didominasi warna krem dan cokelat muda, dengan dekorasi yan

sti capek sekali, kan?" kata Airin samb

il yang asyik bermain di atas karpet beludru abu-abu. Seorang anak perempuan dengan

lunak penuh kasih sayang. "Putri kesayanga

una, yang mengenakan gaun tutu merah muda kusam, mendongak. Mata bulatnya yang bes

umpulkan. Ia jarang berinteraksi dengan anak kecil; dunianya penuh

memperlihatkan gigi depa

g cantik. Kamu

wab Luna, pe

Boleh Tante duduk di sini da

gi. Senyum yang terasa lebih nyata dan tidak

. "Kinan, kamu pasti haus dan lapar. Kakak akan ke dapur sebentar, buatkan kamu es lemon

api matanya terpaku pada Luna. "Pergilah, Kak. Aku akan

ri matanya. Ia bergegas menuju dapur, yang t

una. "Baiklah, Putri Luna. Ayo kita lihat s

nyusun balok, sebuah bayangan ting

lakang Kinan, memanggil Luna. "Princess Ayah, sudah j

maskulin, dan ia benar-benar tidak menyadari a

ya langsung bertabrakan dengan sosok

eolah m

a i

rawakannya atletis, bahunya lebar, dan tinggi badannya pasti jauh di atas rata-rata orang Indonesia. Wajahnya adalah perpaduan pahatan sempurna. Garis rahang tegas, hidun

melihat foto Liam di media sosial, tetapi foto-foto itu tidak adil-tidak menangkap aura dan intensitas yang ki

g, melupakan istananya, dan

Kinan sekali lagi, kali ini dengan senyum yang lebih ramah dan hang

rin," katanya, suaranya yang dalam menggema sedikit di ruang keluarga. Ia m

untuk menarik perhatian pada garis lehernya. Ia membalas jabat tangan Liam. Tangan Liam besar, hang

nakan di depan kamera. Ia membiarkan kontak mata mereka berlangsung sedikit lebih lama dari seharusnya. "Dan An

odaan yang telah ia asah selama bertahun-tahun di panggung dunia. Ma

a yang membuat Kinan me

malu-malu, sebelum kembali menatap mata Kinan. Kinan melihat bayangan dirinya-gaun merah, sepatu hak tinggi, t

Anda nyaman, Kinan," tambah Liam, tetapi suarany

Terima kasih, Liam. Cukup nyaman. Saya tidak sabar untuk mengejutkan Kakak lagi. Saya h

dan langkahnya terhenti. Ia melihat tasnya ada di atas meja kayu k

s pada tasnya, dan mungkin sedikit terganggu oleh kehad

kehilangan

ginya terpelintir. Ia oleng. Dalam detik-detik mengerikan itu, ia hanya bisa membayangkan

inginnya lantai, dua lengan yang s

erak sece

menjauh, terbiasa dengan drama kecil-dan melomp

berta

Liam mencengkeram Kinan di pinggang dan punggung, menahan tubuhnya. Kinan se

ng sangat intim. Kinan berlutut sedikit, tub

ya berjarak bebe

bintik kecil kecokelatan di dekat sudut mata kanannya, dan napasnya yang hangat menerpa bibir Kin

ahu apakah itu karena syok karena hampir jat

a pesona dan godaan Kinan telah runtuh, digantikan oleh kerentanan murni. Di mata Liam, Kinan melihat sesua

a tidak bergerak. Ia

ka semakin

a berpikir. Semua kehati-hatian, semua batas, semua rasa hormat

ngkan kepal

at, percaya diri, dan mendominasi, Li

dan lebih mendesak, saat bibir Liam menuntut Kinan. Kinan, tanpa berpikir, tanpa perlawanan, membalas

, sebuah pengakuan tanpa kata bahwa apa yang terjadi di antara mereka dalam waktu k

a beberapa detik, tetapi terasa se

gelap karena hasrat yang kini tercermin di mata Kinan.

m adalah bisikan ser

apnya. Bibirnya perih,

engar dari ambang pintu dapur,

m di situ? Kinan, ini, Kakak bu

dekat, ceria, tak

tangannya seolah-olah kulit Kinan membakar. Kinan berdir

ta Liam, berhasil mengendalikan suaranya, tampak tenang, seolah tidak ada

k apa-apa? Kamu pakai sepatu hak setinggi it

r kencang. Ia mengusap bibirnya dengan ibu jari

rgetar. Ia menatap Liam, yang kini menghindari tatapannya,

hu. Sebuah garis telah terlampaui. Kinan tahu kun

ni hingga 3.000 kata dengan

mengapa ia membiarkan ciuman itu terjadi, perasaan

skripsi detail tentang kamar Kinan,

pan Kinan di Milan, masa lalu mereka, dan topik safe lainn

tnya, mengapa ia mencium Kinan, dan bagaimana

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY