img Cinta Terlarang Di Rumah Kakak Ku  /  Bab 3 Jebakan Shower | 9.09%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Jebakan Shower

Jumlah Kata:1580    |    Dirilis Pada: 04/10/2025

enyinari debu-debu yang menari di udara. Ia mengerjap, menyadari waktu sudah menunju

elah berbulan-bulan bangun pada siang hari di Milan,

yama sutra mahalnya yang hanya ditutupi sedikit kain. Tubuhnya terpampang tela

a. Kinan memutar-mutar kepala keran dengan panik. Terdengar suara dengungan, tetapi air

cepat untuk menghilangkan sisa jet lag dan mempersiapkan kulitnya sebelum dirias

t-erat di tubuhnya, memastikan kain tebal itu menutupi bagian atas payudara dan paha. Meskipun ia seorang model

ati. Ia berjalan cepat menuruni tangga,

arapanny

a, Luna asyik mencoret-coret buku gambarnya. Dan di seberang Airin, ada Liam, rapi dalam kemeja kan

elanjang dan canggung. Ia berd

. Sini, gabung sarapan!" sapa Airin ria

buh yang hanya tertutup oleh handuk putih itu. Kinan bisa merasakan tatapan Liam menyapu dari wajahnya, turun ke bahu, dan terhenti sebentar di lekukan payuda

, suaranya agak serak. "Maaf, aku terpaksa mengganggu. Tapi... shower di kamar tamu

ipasang, mungkin ada masalah pada pompanya." Airin menatap suami

a lambat, tenang, tetapi Kinan merasakan semua otot di

iasanya. Ia melirik Kinan lagi, sebuah pandangan singkat, pen

kata Kinan cepat, ingin segera menga

r mandi, menggigit bibir, mendengarkan langkah kaki Liam yang s

peralatan kecil. Ia menatap Kinan, yang

?" tanya Liam, berusaha ke

ar mandi. "Keran sudah diputa

tu mendadak terasa sangat kecil dan panas dengan kehadiran mereka berdua. Liam

sumbatan keci

semakin longgar. Keheningan itu sangat tegan

memutar kembali katup yang longgar. "Aku coba ny

tuas shower

tidak hanya mengenai dinding shower, tetapi juga menyemprot tubuh Liam

nan menje

Liam, kaget d

mencoba melompat mundur untuk menghindari ai

Kinan te

n diri, cengkeraman Kinan

dari tubuhnya, jatuh ke

ang di depan Liam. B

itnya yang mulus, lekuk pinggangnya yang ramping, dan, terutama, payudaranya yang besar dan penuh, menggo

Semua ketenangan yang ia coba pertahankan h

ia tahu ini adalah ulahnya. Ia tahu handukn

Ia melangkah maju. Satu langkah. Kinan mundur, ter

ah Liam, suaranya serak d

la Kinan. Kinan terperangkap, sepenuhnya, oleh tubuh besar

Liam, matanya menuduh, tetapi

an, suaranya gemetar. Jantungnya berdebar

icara lebih lanjut. Ia menundukkan kepal

g Kinan, memiringkan kepala, dan melumat bibir adiknya itu dengan rakus, seolah ingin menghapus

." desah Kinan, m

mint yang bercampur dengan air dan hasrat. Kinan tahu ini gila, Air

iur basah dan memerah. Ciumannya turun, menghujani leher K

kepala, memberikan akses pada L

yang sudah mengeras, seperti bayi yang lapar. Rasa sakit yang bercampur kenikmatan menyengat Kinan. Satu tangan L

p!" Kinan memohon, suaranya terce

Nikmati saja," bisik Liam, suaranya dalam

dingin. Tanpa melepas ciumannya di leher Kinan, tangan Liam yang tadin

lah, lalu dengan cepat menusuk lubang va

ena kejutan daripada rasa sakit. Keinti

nakal. "Sudah b

a kesadaran yang ia miliki, Kinan menjangkau ke bawah, dan d

ma tangan?" Kinan balik me

melihat penis Liam yang sudah tegak dan keras. Tidak ada

han aku," p

g tegas dan mendalam, Liam memasukkan

ia model dewasa, keintiman yang tiba-ti

teriak, Kinan!" L

! Pelan-pela

in cepat. Kinan melingkarkan kakinya di pinggang Liam, tubuhnya terangkat, punggungnya menempel erat pada dinding

sempit... Kinan..." des

erlambat!" pinta Kinan, suara gair

ongan yang semakin dalam. Kinan mendesah dan mengerang, tubuhnya bergerak liar

n brutal, Liam mengerang keras, me

atang,

im Kinan. Ia menahan tubuh Kinan erat-erat, membiarkan tubuhnya bergetar karena

h. Basah oleh keringat, air

bisik, tidak percaya dengan

nya dipenuhi rasa bersalah, tetapi matanya masih gelap

rnya sudah benar," kata Liam, suaranya dingin, k

uat masih membekas. Ia mengambil handuk yang jatuh. Ai

, meninggalkan Kinan sendirian dengan kekacauan ga

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY