dingin. Udara di sekitarnya terasa tebal dan panas, seperti asap dari gairah yang baru saja mereda. Ia mena
amai kecepatan napasnya. Rasa bersalah yang brutal datang menyergap, menusu
merencanakan hari yang normal. Sementara di sini, di kamar mandinya, Kinan b
ah terjadi. Ia segera melangkah masuk ke bawah siraman air hangat, membiarkan uap panas menyelimutinya. Air itu terasa seperti pemurnian ya
bahaya itu memberinya kejutan yang tidak pernah ia rasakan dalam hubungan-hubungan bebasnya di Eropa. Bahwa Liam, pria yang
Cukup. Tidak ada waktu untuk larut dalam penyesalan atau fantasi. Ia h
u lemari. Ia mengeluarkan tas pakaian khusus untuk sesi pemotretan har
ya. Dress itu memeluk dadanya yang penuh, membuat payudaranya yang besar terlihat menonjol dan menggoda. Bagian belakangnya yang ketat menonjolkan bokongnya yang besar
tegas, dan lipstik merah anggur yang tebal. Cermin memantulkan sosok yang sama sekali berbeda dari Kinan yang tadi pagi berd
risi perlengkapan kerjanya, dan mengambil napas terakhir sebelum membuka
tiletto, ia tidak ingin terpeleset lagi, apalagi sampai menimbulkan drama baru
rsihkan meja makan, meno
rgi ke peragaan busana?" tanya Airin, tercengang m
ofesional. "Ini untuk pekerjaan, Kak. Aku ada pe
mewarnai di sofa, mendon
ng," Kinan melambai
mengenakan setelan jas abu-abu yang rapi, membawa tas kerjanya. Matany
pa sedikit kain yang menutupi tubuh Kinan. Pandangan Liam menyapu dari wajah Kinan, terhenti pada belahan dada yang berani, dan turu
?" tanya Liam, suaranya tenang, seolah me
h," Kinan membalas,
m sepuluh, Kina
Aku akan pesan taksi online sek
ntor kamu kan di pusat kota, dan studio Kinan itu pasti searah, ata
alah pandangan singkat, tetapi sarat ak
i," Kinan mencoba menolak. Ia tidak yakin bisa berada d
konyol. Kalian harus mulai akrab lagi. Liam, kamu kan tahu rute tercepat
kan penolakan emosional. "Baiklah. Tidak masalah. Lokasi studio it
bawah permukaan, jantungnya berdebar kencang. Setidaknya empat puluh menit sendirian,
Kalian berangkat. Hati-hati di
at. "Ayo, Kinan. Jang
mengikuti langkah lebar Liam menuju pintu depan.
obil sedan hitam mewahnya, dan memasukkan koper Kinan. Lalu, ia
in yang familiar dari tubuh Liam di kamar mandi, langsung menyergap in
an mesin, dan suara bass dari mesin mobil
Di luar, rumah Airin dan Luna perlahan me
ningan yang kini terasa jauh lebih tegang daripada percakapan apapun yang bisa mereka lakukan. Perjalanan ini terasa seperti uji

GOOGLE PLAY