/0/29096/coverbig.jpg?v=1de7e8449717e3b573f48b3fa22475c7)
sih anak-anak. Pernikahan kami seharusnya menjadi segel sem
di luar studio seniku yang terbakar bersa
mencekikku, kulitku hangus karena
nampilkan kengerian palsu. "Terlalu berbah
atanya dipenuhi rasa kasihan yang lebih menyakitkan dari api
lalu melindungiku baru saja melihatku terbakar sampai mati. Cinta ta
aku harus menghadiri rapat dewan keluarga. Kali ini, aku berjalan l
a
ga Gunawan terbuka dengan keras hingga membuat g
at, tanpa riasan, dan matanya, yang biasanya hanga
a, tempat ayahnya duduk, wajahn
mbatalkan p
belah keheningan percakapan tentang merger yang akan d
"Aira, apa yang kamu bicarakan? Janga
apu seluruh anggota keluarga yang berkumpul.
a meninggi. "Ini tentang merger yang sudah direncanakan
tirinya tentang perselingkuhan mereka. Konfrontasi itu berubah menjad
m dan sunyi. Sampai dia terbangun dengan napas terengah-engah di tempat tidurnya sendiri pagi ini, matahari bersinar, buru
s yang membakar kulitnya. Dia ingat berteriak memanggil B
studio seninya, wajahnya diterangi oleh a
ong aku!" teriakny
mpilkan kengerian palsu. "Bima, terlalu berb
, matanya dipenuhi rasa kasihan yang lebih menyakitkan dari a
tnya mual. Itulah harga dari sifat lembutnya
, suaranya masih tenang yang menge
han kaget dari
polos mulai berkaca-kaca. "Aira, bagaimana bisa kamu mengatakan
rimu kakakku," bentak Aira, suaranya
rasetyo Gunawan
di keluarga ini. "Bima sangat mengkhawatirkanmu sejak kecelakaanmu. Dia menelepon setiap jam. Dia beg
gmen itu. Ya, Bima tela
nemukan berlian l
ta Aira menatap tajam ke arah Clara
g. "Aku... aku tida
kotak beludru kecil. Dia melemparkannya ke atas meja. Kotak itu
buah kalung, rantai perak halus dengan
u untuk ulang tahun hubungan kami,"
elemparkannya ke meja di sebelah kotak itu
engan matahari terbenam di belakang mereka. Lengan Bima melingkari Cl
lus dengan liontin safir b
n yang ada di
atunya, dirancang khusus untukku," kata Air
ebuah toko perhiasan di mal. Aku sudah memeriksanya. Yang dipakai
tuh dari jemarinya, berderak di atas
hari, mengira itu adalah simbol cinta Bima yang unik untuknya.
at itu, pintu
kit berantakan, dasinya longgar. Dia tampa
ti ketika melihat suasana di ruangan itu. Dia melihat foto
terlihat," katanya, suaranya
a Aira. "Jelaskan ka
ra menjerit pelan. Dia terhuyun
... pusing,
Clara. Kepanikan di wajahnya sekarang nyata,
menangkapnya saat tubuhnya terkula
dia tunjukkan pada Aira. Dia bahkan tidak melirik kembali ke tunangannya,
ira berubah menjadi abu yang dingin dan keras
a benar; itu perlu untu
ma dengan kepastian. "Kalian lih
a merupakan campuran antara syok
kan pengantin dari keluarga Gunawan untuk menyegel merger, biarkan mereka m
as putrinya ke pemandangan Bima yang si
," gagapnya. "Semuanya
lara, menyarankan dengan lancar. "Masa tenang. A
tuk melupakan dibakar hidup-hidup. Seminggu u
nggu akan leb
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY