tangannya mencengkeram
ya serak. "Sebagai asistenmu, kese
dinding di antara mereka. Batas p
ya i
n gelap. Dia tampak seperti
a, kata-kata itu menet
puk uang seratus ribuan ke meja samping tempat t
an yang bagus. Kau selalu haus uang, kan, Cora? Aku in
arga pengkhianatannya,
rjalan keluar ruangan, meninggalkan aroma parfu
tugas terakhir terkait lelang. Dia harus secara pribadi mengantarkan angsa kr
pintu, penuh senyum
dah membawa ini. Oh, lenganmu
ja," kata Cora, k
at dengan tatapan kebencian murni yang tak terselubung.
ak kagum, mengambil kotak berat
a berbalik, tanga
mer. Suara retakan yang memua
simbol cinta abadi yang berharga lima puluh mi
p, digantikan oleh ekspr
suara itu. Dia melihat kristal yang hancur
tuntutnya, matanya
anya bergetar saat dia mulai menang
ba menjelaskan, suaranya meninggi ka
adalah hadiah untuk Rania. Sehar
nnya seperti besi. "Apa tidak ada yang tidak akan kau hancurkan? Apa kau begitu cemb
s, dengark
kan ahli dari korban yang patah hati. "Bas, jangan ma
ng berlinang air mata kembali ke wa
aranya sedingin baja. "Berlut
kamera keamanan di lobi. Periksa rekamann
ketakutan di matanya. Tapi kemudian dia santa
melangkah maju, men
ka, suaranya datar. "Sistem keamanan di l
tu
wal memaks
pat di atas pecahan
ikuti oleh rasa sakit yang membakar yang menjalar ke ka
melihat darah mulai merembes melalui cel
dak melaku
nia. Dia akan selal
dari sebelumnya. "Dan kau akan membayarnya. Lima pulu
. Dia me
tidak sebanding denga
h di lantai. Dia menatap Rania, yang sekarang menyem
a tercekat, kata-kata itu te
, suaranya seperti dengkuran kejam. "Mungkin di
luar, langit telah menjadi gelap, dan badai tiba-tib
" saran Rania. "Sampai aku mer
di genangan darahnya sendiri, lalu
kuk
di atas batu beranda yang dingin dan basah. Hujan seg
ap ke tulangnya. Rasa sakit di l
dengan lembut membungkus selimut di bahu Rani
berbeda, bertahun-tahun yang lalu. Dia takut pada guntur, dan Baskar
sisa hanyalah hujan dingin, pengawal yang acuh tak
hujan, membasuh darah dari
n. Benar-ben

GOOGLE PLAY