al uang dari tasnya dan melemparkannya ke pria yang telah mengha
an pergi, menjadi pusat perhatian sekali lagi. Kerumunan itu memb
hat wanita patah hati yang berdarah di lantai
u steril rumah sakit. Seorang petugas kebersihan te
n antiseptik. Butuh berjam-jam bagi mereka untuk mencabut semua
isi," kata perawat itu dengan lembut. "
kan kepala, terlalu
enuh kasihan. "Yah, ada sesuatu yang lain
enggantung
mi
rgema hampa. Gelombang asam
i bahkan sudah memilih nama. Anak laki-laki akan menjadi L
yang mendalam dan menghancurkan jiwa. Anak ini dikandung dari kebohongan, produk d
ngkonfirmasi, melihat catatannya. "Apakah
hnya sudah meninggal." Aku menatap t
penuhi simpati, tap
an, pintu kam
Br
atang langsung dari pesta setelah gala. Dia menatapku,
t itu tentang kamu hamil?"
rinya menakutkan. Aku melihat tato mawar meng
dingin. "Sudah kubilang, aku hanya menyentuhmu sekali
nyebarkan ke
a lalu menatapku, ali
memaksakan kata-kata itu ke
menatap Brama dengan jijik dan diam-diam meni
uar dari bibirnya. Hal terakhir yang
urku, memegang sebuah map manila.
kamu tidak akan mengajukan tuntutan atau mengucapkan sepatah kata pun tentang apa
atuh, bersama dengan dokumen hukum. Setetes air mata pan
Dia menarikku ke dalam pelukannya dan bercinta denganku dengan gairah yang putus asa, hampir kejam. Kukira itu karena dia merindukanku. Sekarang aku tahu yang sebenarnya. Dia
am hingga terasa seperti
tu," katanya, suaranya singkat dan seperti bisnis. "Anggap sa
untuk penghinaan itu, untuk menghanc
n sebuah peringatan, Anisa. Jangan coba-coba.
ingung. "Apa yang
arang-barang ayahmu untuk membayar tagihan medisku, kamu menguntit pemilik pegadaian s
yahku menjadi bukti bahwa aku adalah semacam tikus pendendam. Cinta dan pengorbanan yang telah kutunjukkan padan
mengambil uangnya. Aku akan menandatangani suratnya. Dan kemudian aku akBrama," kataku, suaraku tanp
dak lagi mencintainya, dia tidak lagi memiliki
ngani namaku
ang dan mati. Sejenak, sebuah pikiran aneh melintas di benaknya, pikiran untuk menjagaku di sisinya, u

GOOGLE PLAY