n mendesak dengan dewan direksi keluarganya. Dia meninggalkanku di k
ya pedikur dan membacakan buku sajak anak-anak untuk calon bayinya. Aku berlut
ria berpakaian hitam, wajah mereka tertutup,
nangkap Evelyn. Dia menjerit, suara teror bernada tin
kkan, dan Evelyn menjerit kesakitan, lengannya tergantung pada sudut yang
h satu sepupu Brama, saingan yang kukenali dari foto keluarga yang dimiliki Brama. Ini adalah peng
Evelyn dan melakukan p
alisnya berkerut karena kesal
di belakangnya. Pria-pria berto
lkan pisau ke pipi Evelyn. "Reuni keluarga
aku padaku, terbelalak dengan teror yang begi
uaranya serak dan putus asa. "Janga
uangan itu, term
kau menyentuh Anisa lagi, aku akan membakar seluruh keluargamu sampai habis.
ng memegangnya tertawa, menekan pisau lebih keras ke pipinya, tapi Bku akan menyerahkan seluruh sahamku di
, ekspresi kebingungan murni di wajahnya. "Ap
berkata melalui bekapan, menggelengka
menamparku keras di wajah, l
cibirnya, mengangguk pada salah sa
dalah suara binatang di dalam perangkap. "Tol
ata teror dan kebingungan mengalir d
rbu masuk, menembakkan senjata. Seluruh penculikan itu adalah sebuah jebakan. Sebuah tipu mus
, Brama, yang pasti b
ahkan tidak melirikku. Di
ya dalam pelukannya, meremukkannya ke dadanya. "A
dadanya dengan tangan baiknya. "Kau bilan
ahnya, air matanya. "Sebuah trik untuk menipu sepupuku yang
hnya topeng ketidakpercayaan dan kemaraha
dan penuh kemenangan. "Kau
nya dan mulai berjalan pergi, meningga
n tangan dan meraih ujung cela
itu sekarang longgar di leher
menatapku, wajah
engerang. "Brama, perut
a sudah
ang, melepaskan tanganku, dan berjalan pergi tanpa
m dan membakar menjalari perutku. Itu adalah kram yang begi
ah. Menggenang di lantai
angkak keluar dari rumah horor itu. Aku meninggalkan jejak da
n mobil, dan sampai ke bandara. Aku membeli tiket sekali
naik pesawat yang akan membawaku pergi d
rakhir ke nomor yang tidak
ku harap kau me
u menjadi dua dan membuangnya ke te

GOOGLE PLAY