. Tepat saat Bram melangkah mendekat, manajer administrasi yang t
gas sementara. Dia sedang flu pa
eh kejengkelan. Dia melambaikan tang
nku; dia adalah pengacara hiu, pikiran paling tajam yang kukenal. Kami bertemu di sebuah k
n. Aku menggeser flash disk itu ke seberang meja. Wajahnya, yang biasanya
memutih saat mencengkeram cangkir kopinya. "Semuanya.
" kataku pelan. "Aku hanya ingin menghilan
guk perlahan. "Oke. Kalau itu yang
i aset Bram, belum lagi ganti rugi besar dar
bu. "Uang mereka adalah apa yang mereka gunakan untuk membeli diamk
a bersih. Kita bisa lakukan itu. Kita akan siapkan surat gugatan cerai, dengan alasan perselingkuha
spresinya muram. "Alina, lihat ini. Bram rutin membeli
am penuh, hanya untuk bangun dan mendapati Bram dan orang tuaku pergi, konon karena "urusan keluarga mendesak
di hari ulang tahunmu, kan? Membiusmu agar kamu tidur seh
in, ada cinta yang salah arah di balik tindakan mere
g sama sekali tidak lucu. "Tentu saja," kataku, mengge
meja. Genggamannya kuat, menenangka
ku akan membiarkan mereka berpikir rencana mereka
rai. Pelepasan hukum atas nama dan kekayaan Wijaya. Dengan setiap goresa
ugunakan sejak aku masih kecil di panti, sebelum mereka menemukanku. Nama yang benar-benar milikku. Asha Pratama. Penerbang
di depan komputernya. Dia cepat-cepat mengecilkan layar saat aku masuk, tapi aku semp
ala di meja di belakangku. Sebuah pesan dari ibuku: "Sem
an ulang tahunku untuk meraya
t klien," katanya, t
irahat," kataku
at dan acuh tak acuh di pip
bku, kata-kata i
ma tahun, kesepian itu tidak menyakitkan. Rasanya seperti kebebasan. Aku bukan lagi Alina Wijaya, putri yang telah lama h
GOOGLE PLAY