a. Saat aku sedang mengemas ko
ana?" tanyanya, ada ki
lah," aku berbohong dengan lancar. "Hanya unt
ang dengan ayahku, yang berdiri di ambang pintu. Perjalanan
kanku secangkir "teh herbal penenan
nyaris tak terdeteksi dari obat tidur yang dicampurka
ngkir itu. Aku menatapnya, lalu pada aya
yesap teh itu. Lalu sekali lagi. Aku meminum setengah cangkir, perutku men
ke dahiku. "Aku merasa sedikit... pusing.
peduliannya adalah sebuah fiksi yang semp
akku untuk n
linya. Orang tuaku. Orang-orang yang
luar begitu saja sebelum aku bisa menahannya. "Atas apa
Ada kilatan sesuatu di mata mereka-rasa
ayahku, suaranya sedikit t
. Aku tidak mendesak. Aku ha
ngunci pintu, berlutut di depan toilet, dan memaksa diriku untuk muntah, tubuhku kejang
ya akting, tap
an ke ruang tamu, di mana sebuah kotak kado yang terbungkus elegan di
urir prioritas. Instruksinya tepat: kirim paket ke Restoran Starlight di dalam Dun
aku melihat mereka. Bram, Kiara, Leo, dan orang tuaku, tertawa saat mereka berjalan melewati pintu masuk se
n dari Dewi. "Pesawat lepas la
giaan palsu mereka yang sempurna. Aku tidak merasakan apa-apa. Tidak ad
ata ponselku, dan menjatuhkannya ke sel
taman hiburan yang gemerlap dan berjalan menuju banda
GOOGLE PLAY