ya aku sudah menyiapkan segelas minuman hangat untuknya, seperti kebiasaan kam
ra naluriah menghindar. Dia menghela napas,
ut. "Nanti aku ganti. Aku belikan tas
ekspresi, memikirkan semua ulang tahun yan
perti sangkar. "Kamu terlalu keras bekerja untuk naskah baru itu
pi aku membiarkannya menuntunku ke tempat tidur, ekspre
adi tidur nyenyak, aku langs
nghargainya. Sekarang, aku tahu itu adalah brankas untuk rahasianya. Aku mencoba tanggal ul
jariku gemetar saat aku mengetik tanggal ulang
rbunyi klik
mulai dari sana. Di laci terkunci, aku menemukan album fokeluarga yang sempurna dan bahagia. Di salah satu foto, orang tuaku juga ada di sana. Ibuku menggendong Leo, berseri-seri, sementara ay
aptopnya. Kata sandinya sama. File-filenya diatur dengan cermat. Ak
a pertamanya. Pindaian akta kelahirannya, mencantumka
milik orang tuaku, Suryo dan Laras Wijaya, ke sebuah perusahaan cangkang. Keterangan di setiap tr
, setiap hadiah mahal, setiap janji kosong tentang keluarga, dibayar dengan uang yang sama yang mereka gunak
lah transaksi. Aku adalah harga yang mereka bayar
iap foto, setiap video, setiap laporan bank. Saat file-file itu ditran
terakhir. Semuanya." Aku tahu aku harus menghadapi mereka, tapi aku akan mela
Sebuah pesan dari
enyadari aku mengi
adalah foto keluarga yang baru s
i. Cantik sekali. Katanya pemandangannya mengingatkannya pada hari perta
hasil. Aku bersandar di meja, flash disk tergenggam di tanganku, da
as menjadi sesuatu yang lain.
ur. Aku akan membakar seluruh
GOOGLE PLAY