DANG ELAR
ak tangis yang menyedihkan dan dibuat-buat. "Tidak apa-apa," bisiknya, cukup keras u
una yang murah hati, sementara aku digambarkan sebagai Omega gila yang kejam. Bisik
kit, matanya menyala-nyala dengan amarah yang belum pernah kulihat ditujukan padak
"Serigala ini dan aku tidak punya hubungan apa-apa," katanya, suaranya dingin dan mutla
enggut napas dari paru-paruku. Inilah
atas kepala sekarang, cahayanya yang dingin menyinari
ma, menolakmu, Elara Cant
a merobek jiwaku. Ini bukan luka sayatan yang bersih, tapi robekan yang kejam dan brutal. Rasanya seolah-olah bagian vital dari dir
an padaku. Hukum kuno kawanan menuntut sebuah jawaban. Aku harus menerima, atau pe
ar dari tenggorokan yang sesak karena penderita
pinus dan badai yang semarak yang selalu menja
anjangku, menggigil dalam cangkang tubuhku sendiri. Dia tid
yentuhku, tapi
ang sedang melakukan pengendalian kerusakan. "Persatuanku dengan Seraphina murni politis. Kelu
a hampa, ti
un. Paling lama dua tahun. Begitu posisiku aman, aku akan menyingkirkannya. Lalu kita bisa bers
membenarkan ambisinya. "Keluarganya kuat, Elara. Kau har
tnya ada orang asing, seorang politisi yang hatinya dikuasai oleh ambisi, bukan cinta. Ba
, mendorong kesedihanku hingga batas absolutnya. Dan di dalam jurang rasa sakit dan pengkhia
idak pernah kuketahui
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY