img Istri Kontrak: Penebusan Thorne  /  Bab 4 | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4

Jumlah Kata:1332    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

di dalam d

benaran yang terpaksa kutelan, kebenaran yang coba dikubur Marko di bawah tumpukan kebohongan dan jargon medis. Pada

yang begitu mendalam hingga membuat lututku lemas. Aku akan jatuh ke lantai jika Julian tidak b

ap utuh. Aromanya-aroma wol yang bersih dan mahal serta sesuatu yang unik maskulin-

lembut, membimbingku

dalam dinamika kekuatan ruangan. Dia tidak lagi menginterogasiku dari balik benteng mejanya. Dia lebih dekat, menunggu

ku menceritakan

iliki, tanda-tanda kecil yang kuabaikan. Aku menceritakan tentang Amelia, sahabatku yang seharusnya. Aku menceritakan tentang hari ketika aku tahu aku hamil, hari pali

hancurkan, perasaan benar-benar terperangkap. Suaraku pecah dan patah, dan air mata mengalir di wajahku, tapi aku tidak ber

. Tatapannya tidak pernah goyah, dan aku punya perasaan aneh bahwa dia menyerap setiap kata, setiap air mata, setiap getaran dalam suaraku, dan menyimpannya.

onal, satu-satunya suara adalah napasku sendiri yang teren

melihat otot di rahangnya berkedut

nikan. *Dia pikir dia telah membuat kesalahan. Dia meng

ada gairah dalam suaranya, hanya kepastian dingin dan keras dari sebuah janji. "Tim saya sudah membongkar aset perusahaannya. Besok, Sterling Group akan menjadi

patan pembalasannya sangat menakutkan. Dia menggunaka

besar, memandang ke bawah ke kota di bawah. Cahaya kel

masih menghadapku. "Itu adalah bagian pertama dar

e kehidupan lamamu. Kau tidak bisa ting

Aku tidak punya rumah sejak Marko mengu

rasakan kebingunganku. "Aman. Tidak

nenangkan. Aku terlalu lelah untuk berdebat, terlalu rapuh untuk s

tar kami dengan mobil hitam ramping dengan jendela berwarna yang membuat kota hujan terlihat seperti lukisan cat air. Kursinya terbuat dari kulit

ujan menorehkan pola di jendela, bayanganku adalah gambar pucat dan hantu yang ditumpangkan di atas jalan-jalan kota. Aku merasa seper

klusif di Jakarta. Lift terbuka langsung ke apartemen, dan

ni, ada kehangatan yang halus. Karpet tebal berwarna krem melembutkan lantai marmer. Sebuah perapian, yang saat ini tidak menyala, dibangun di dinding batu gelap yang dipoles. Seluruh dinding jauh terbuat dari k

an, suaranya sedikit berg

mata berkerut yang ramah dan rambut abu-abu yang diikat sanggul longgar. Dia men

enyumnya melembut dengan simpati. Dia memperhatikan seragamku, wajahku yang berlinang air

i sini. Tolong tunjukkan dia ke kamar tamu dan carikan sesuatu untuk d

egitu aneh, begitu klini

guk dan menoleh padaku. "Tentu saja. Ikutla

ruh apartemen lamaku. Ruangan itu memiliki balkon sendiri, tempat tidur king-size dengan

alk-in yang penuh dengan pakaian baru yang belum pernah dipakai dalam berbagai ukuran. Hal-hal sederhana-sweater kasmir, piyama sutra, celana k

ntap. "Kau terlihat seperti telah melalui neraka, Nak. Kau aman di sini

pintu dengan lemb

hat diriku di cermin. Orang asing menatapku kembali. Wajahnya pucat dan tirus, matanya lebar dan angker, dibingkai oleh rambut yan

er, tekanan airnya deras dan panas. Aku berdiri di bawah semprotan untuk waktu yang lama, menggosok kulitku sampai

luar biasa lembut, aku akhirnya membiarkan d

ra

as, menikah dengan pria dari es dan baja. Tapi untuk pertama kalinya dalam waktu yang sangat lama, aku aman. Da

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY