img Ketika Suami Mulai Bosan  /  Bab 1 Bosan | 1.56%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Ketika Suami Mulai Bosan

Ketika Suami Mulai Bosan

Penulis: Eria Yurika
img img img

Bab 1 Bosan

Jumlah Kata:1313    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

dangan seisi rumah yang porak-poranda seperti diterjang angin puting beliung. Mainan gelas plastik semuanya tercecer di lantai. Darahku pun rasanya ikut naik

ku bertambah pening mendengar tangisan mere

kan ya, mau makan Bang

elihat penampilannya yang acak-acakan di tambah bau pesing yang menyeruak masuk

imbulkan bunyi cukup keras. Nisa tampak mengusap dadanya perlahan. Ketika pandangan kami bertemu dia paksakan bibirnya untuk tersenyum menyambutku sedang aku hanya tersenyum kecut ke arahnya. Sampai aku menyadari raut mukanya tiba-tiba berubah sendu, ada

lagi sesuatu yang berdenyut di dalam hati. Apa lagi sejak Nisa melahirkan Khalid dia tidak pernah mau kusentuh selalu saja beralasan belum siap padahal masa nifasnya pun sudah selesai. Pernah kupaksakan meminta hakku, yang terjadi dia malah meri

kembali terdengar seolah men

gutku kasar. Tidak ada jawaban

epanku. Benar, di situ ada piring lengkap dengan lauk pauknya. Ni

anak-anak yang sedari tadi berteriak berebut mainan pun mendadak diam. Pandangan mereka kini beralih padaku. Melihat

g. Dua-duanya meminta untuk digendong. Bobot mereka yang lumayan berat tentu saja membuat Nisa kewalahan. Kutinggalkan piring makan yang tentu belum sempat tersentuh sama sekali. Kuangkat Reina ke dalam gendongan, tangi

an? Sudah ada asisten rumah tangg

d lagi

sana bereskan! Jangan sampai anak-anakmu yan

ta. Wajar kalau perhatianku lebih

membaringkan tubuh yang dari tadi sudah berteriak minta diistirahatk

nya kami semua di traktir Cafe Lavanda. Jaraknya tidak jauh dari rumahku jadi sekalian saja aku ikut serta. Sebenarnya aku tidak terbiasa pergi ke acara s

ang baru, cantik ya?” Fredi mem

bini ke dua.” Haris ikut meni

da bukan seleraku juga. Aku hanya diam men

ma aki-aki bau tan

anti enggak alim-alim amat. Gue sering lihat kalau lagi

ga mata

akan-akan kami semua ikut terpapar virus tengil yang dibawa Haris. Saat itu pakaian Santi memang terbilang cukup berani

loh, Bos Wan,” t

poligami,” tambah Fredi. Belum juga kujawab

malah enggak lucu.'' Haris langsung

i sudah terbiasa mengobrol seperti ini. Haris dan Fredi seangkatan denganku. Nasi

nekat. Aku pun refleks memutar bola mata. Seketika pandangan mata kami ber

k mau?” tawa

Entah masih terdengar

agresif. Dijamin enggak bak

unya inisiatif.” Astaga aku m

ankan begitu?” Haris sepertinya c

enggak pandai merawat diri, rumah pun

Santi. Kembali pandanganku beralih pada Santi. Gadis ini, entah kenapa aku merasa dia

. Wajarlah menurut gue. Apalagi Si Kembar masih kec

an Asisten Rumah Tangga

i ini memainkan alisnya seolah meminta pembenaran atas pendapatnya. Ni

Bos, kasihan Nisa,” ucap Haris

ra Nisa itu kuno banget anak-anak sa

lan-jalan bukan malah cari yang baru,

.” Fredi pun langsung be

. Bagiku sepi dan senyap adalah tempat ternyaman untuk tinggal. Keramaian seperti ini hanya mendatangkan kesenangan sesaat. Berbeda dengan kesunyian hadirnya mampu m

menyalakan lampu. Sudah selarut ini dibiarkan gelap gulita. Kutekan saklar lampu hingga seketika membuat ruangan menjadi terang benderang. Mataku terbelalak me

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY