img The Deadly Love  /  Bab 4 Perasaan Khawatir | 8.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Perasaan Khawatir

Jumlah Kata:1431    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

engan bingung. Tidak biasanya wanita itu tidak mengganggunya di pagi hari. Biasany

ghindari gang sempit itu, akhirnya dia kembali memberanikan diri. Betty memang penakut ta

kan. Kepala Betty menggeleng mengingat itu, dia tidak ingin mengingatnya lagi. Memang t

g berada di depan gang. Betty masih menatap tempat sampah itu untuk melihat sisa-sisa jejak Gordon, tapi tidak ada.

jika itu bukan urusannya. Lupakan Gordon,

rat. Betty berusaha memberontak saat tubuhnya ditarik kembali masuk ke dalam ga

iknya itu mengerang dan melepaskan tangannya. Betty berbalik begitu mera

y kesal. "Kenapa k

menatap Betty kesal, "Aku h

ngannya di dada, "Cepat katakan apa

a uang, B

Aku suka." Lukas menyeringai

ng kau lakuk

n semua tabunganmu." Mi

tidak mau! Lepaskan! Apa kau pikir aku

dan berdecak kesal, "Kau se

a kau bodohi. Aku tidak mau m

idak b

pergi, "Teruslah mengelak.

ng. Lusa aku harus membayar se

s kesal, "Jika seperti ini saja kau lar

li masuk ke dalam gang. Dia tidak ingin interaksi m

imu makan saat kecil?" tanya Lu

nak, "Bibi, dia yan

imu makan! Apa kau lupa jika kau sering kela

masa lalu?" Betty melep

tu dikarenakan bibinya bukan dari kalangan berada. Bibinya juga terlihat enggan merawatnya dan Lukas. Sering kali Betty merasa kelaparan, tapi bibinya tidak

meminta uang padam

napa kakaknya begitu konyol, "Kau

dalam keadaan terdesak tentu aku tidak akan me

srah. Dia lelah melihat

," jawab L

sampai berhutang sebanyak itu?

u. Ayo lah berikan s

at, "Kau pikir aku memp

menabung," jaw

tty memijat kepalanya yang terasa sakit

kas merengek dan me

nya uang seba

ya, aku bisa me

pat, "Sial! Sial! Sial! Kenapa aku

yayangi adiknya tapi dengan cara lain dan terkesan aneh.

utangmu yang banyak itu." Dengan pasrah Betty memb

u akan bernegosias

nya Betty

hutang pada

Betty menggel

ia Ric ya

egera bekerja," ucap Bett

ukas dengan cepat meraih wajah B

ahu Lukas pelan, "Mandi lah sebelum m

mpa kapan-kapan." Sekali lagi Lukas

g menahan tangis ini sedari tadi. Pertemuan dengan Lukas membuat hatinya sakit. Bukan karena benci, melainkan kesal. Kenapa kakaknya bisa hidup sepe

*

punggungnya. Sedetik kemudian dia merasakan dingin saat Roy mulai mengoleskan sal

rlu menggunakan perban," gumam Ro

ngan punggungnya. Dia meraih kaos putih dan memakainya lagi.

f yang membuatnya membuat bengkel ini. Dia memodifikasi semua kendaraannya agar sesuai dengan apa yang dia mau d

ang mengejarmu?" tanya Roy mer

mereka juga muak

uarkan amplop cokelat yang dikirim tanpa identitas dua hari yang lalu.

di depan rumah du

mobil dan mengelap tangan

rikan amplop itu dan menggantikan p

iam melihat isinya. Hanya ada satu

umam Aldri

ngenaln

yang menemu

yang memanggilmu saat itu. Hany

u lagi dengannya s

rim itu memberikan foto

o itu. Dia juga melihat ke dalam amplop ber

Roy dan berjalan mendekat. Ikut

bek amplop itu dan melihat ada tu

elihatnya bersamamu di

Aldric m

kau dapat?" tan

a itu melib

gnya bingung, "Kenapa

pa-apa. Dia tidak harus

lagi dengan konyol. Ekspresi wajahnya menunjuk

h dan kembali keluar dengan jaket hitamnya. Waja

nya Roy saat Aldric mu

a yang sebenarnya

an apa yang diucapkan Aldric. Dia melipat kedua

kan menemui Bet

obilnya keluar dari pekarangan rumah. Rumah sederhana yang berada di

ric menghentikan lajunya tepat di depan sebuah b

ku akan menemui Be

*

B

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY