/0/29677/coverbig.jpg?v=4e40cdeaf1f377a7c7b9a8742f772598)
ng kelima. Ini juga hari di mana suamiku, B
di hari pernikahan kami, membuatnya tidak akan pernah bisa punya anak. Sejak saat
an dan rujuk yang tak berkesudahan. Tapi kali
anji akan menuntut keadilan. Dia bersumpa
Rekaman CCTV insiden itu telah terhapus secar
Saat anak buahnya merobek pakaianku di belak
lak pang
n saat aku berlari menyelamatkan diri, berda
k akan ada ruj
aku akan m
a
ang tahun pernikah
bertemu, dengan mata yang tajam dan hidung yang mancung. Tapi kata-kata y
cerai
ih. Aku hanya menatapnya, hati
ceraian kita yang
melintas di matanya. Di
ngan suara rendah. "Dia bilang tidak akan turun kecuali ak
gnya. "Hmm,
. Aku sudah tahu melalui tiga pu
erlangsung berapa lama?" ta
ir mata atau teriakan. Dia tidak pernah la
nya. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh bahuku, lalu tan
ik di matanya, dan tiba-tiba aku me
gipula, kita meman
an Negeri sudah
aikkan kacamatanya. Dia mengeluarkan formulir yang sudah akr
asih cerai
mengambil pulpen
ggores kertas, suara yang tajam dan tegas. Dia telah melakuka
atas kertas. Aku merasakan jeda singkat
g ke-38
ngis sejadi-jadinya. A
tanya padanya, "Ken
kabur dalam rasa sa
ini dan tertawa bersama Bu Ratna. "Tolong
dengan teliti, Anya Larasati. Kali ini, aku menulisnya
ggu. Bukan di atap, tapi di sana, di tangga p
langsung menerjan
an memilihku! Aku tahu
ra, matanya dipenuhi sesuatu yang tidak bisa kuberi na
Clara dengan lembut.
ak peduli. Dia merebut surat cerai dari tangan Bra
milikku sekarang. Di
kata pun. Aku hanya memperhat
am tajam karena k
dan dia mulai terisak di dada Bram. "Maaf, Bram. Ak
latan jahat di matanya
a? Untuk merayakan awal bar
ntaan maaf. Dia memintaku dengan matany
endiri tidak mengerti,
pada Bram, tangannya dengan posesif diletakkan di atas kaki
lihat Bram mencengkeram setir, buku-buku jarinya memutih, tap
Itulah tanggapannya pada
enggores kaca seperti air mata. Pemanda
g lalu. Hari p
seniman yang menjanjikan. Kami jatuh cinta dengan cepat dan dalam. Dia begitu lembut saat itu. Dia ak
man masa kecilnya. Gadis yang terobsesi
tanya, menepis kekhawatiranku. "Jangan
rcaya
berdiri dalam gaun putihku, ponsel
idak nyaman mulai mengganjal di perutku
matikan ponselnya. Itu adalah hari terb
gucapkan janji suci, Clara, dalam keadaan mabuk dan
hnya hancur. Dokter mengatakan dia
m. Dia merasa bertanggung jawab
erbentuk. Utang yang dia rasa
diagnosis menderita gangguan kecemasan dan depresi ber
agia, dia akan kambuh. Seran
ali, Bram ak
tujui tuntutannya. Dan tuntutan terb
li, dia memelukku saat aku menangi
i, dia akan datang pada kami, menangis dan meminta
lus itu
beru
uh delap
i kelelahan yang merasuk hingga ke tulang dan jiwaku. Kuas
i. Dia masih tampan, masih pria yang kucintai. Tapi dia juga or
Dia membiarkannya duduk di kursiku. Dia
ingin dan jernih, t
g terakhir. Tidak a
onselku dan mengir
ma Ibu d
ampir seketika
ejam lagi. Kit
. [Aku mau ninggalin dia. Selamanya. A
ian emoji khawatir. Balasan a
u ada untuk
ir di pipiku. Aku cepat-cepat menyekanya. Aku sudah cukup b
di sebelah Bram, bergelayut di lengannya seperti anak kec
sekarang, ya? Setelah
uknya, menuangkan anggur untuknya. Orang-orang di meja lain menatap mere
terlihat. Seb
elincir, dan sebuah buku sketsa kecil jatuh.
atnya. Waja
mau pamer? Mau mengingatkan
e seberang meja
ambar mangkuk sup panas di depannya

GOOGLE PLAY