img Tingkat Nol Cinta  /  Bab 2 Bertatap muka, untuk pertama kalinya | 4.08%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Bertatap muka, untuk pertama kalinya

Jumlah Kata:844    |    Dirilis Pada: 08/11/2025

tulkan bayangan yang tampaknya bukan dirinya sendiri. Rambut gelapnya, disanggul rapi, tanpa sehelai pun yang berantakan, membingka

njang abu-abu mutiara berpotongan lurus dan sepatu hak sedang: semuanya di

yang tak berujung. Ia terbiasa dengan bayangan itu. Bagi citra seorang eksekutif yang tenang, perempuan

wajah lain di kerumunan. Kau datang ke sini bukan untuk diterima."

eningan yang mencekam merajalela. Lucía duduk, menggenggam tangannya di meja kaca, dan meninjau catatan untuk laporan iklim karyawan. Semua itu hanyalah

itu terbuka dengan tepat. Bruno Ortega melewati ambang pintu

erpa cahaya putih. Lucía tidak beranjak. Ia mengamatinya dengan sikap dingin yang sama seperti yang biasa ia gunakan untuk menilai semua karyawan: d

n datang," jawabnya, menun

ya di pangkuan dan menautkan jari-jarinya. Ia tampak

kenapa aku di

CA timbul berwarna perak ke arahnya. Di dalamnya

lah meninjau setiap langkah dan menerapkan langkah-langkah perbaikan." S

embolak-balik halaman tanpa benar-benar me

dan elegan," komentarnya

bukan untuk m

ris sedih sesaat. "Tapi kau tahu ini bukan sekadar permai

erti

tentu. Kesetiaan yang tak tertulis. Perintah

ratkan peringatan atau pengakuan. Ada sesuatu dalam

a ikatan," ba

a sedikit, seolah menerima

ni? Bahwa ada sesuatu yang tak terkendali yang belum tentu merupakan anc

kendali adalah ancam

da sesuatu dalam tatapannya yang bukan konfrontasi, m

un

is tak terlihat. Itu mengingatkanku pada diriku sendiri ketika pertama kali tiba di sini, berharap pekerjaan akan melindungiku dari

hanya pekerjaan. Terkadang kau bertahan hidup dengan berpeg

i di saat yang sama... ini pertama kalinya setelah bertahun-tahun seseorang berbicara kepadaku seolah-olah mereka melihatku. Bukan sebagai

ngan dengan nada

annya. Hubungan terlarang di dalam perusahaan." Bruno b

mereka"-dan ia menatapnya dengan intens yang membuat Lucia merinding. Lucia tidak menjawab. Tubuhnya tetap diam, tetapi ada

intu, tetapi sebelum

para penegak hukum

ia melihat ke atas ke jendela. Kota itu masih di sana, ta

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY