img Ayah Mertuaku, Musuhku  /  Bab 2 membuatnya teringat | 8.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 membuatnya teringat

Jumlah Kata:2083    |    Dirilis Pada: 09/11/2025

sendirian, mencoba mengusir kegelisahan yang terus mengintai. Setiap suara langkah di lantai atas membuatnya teringat malam

ir kopi panas. Laras menatapnya sebentar, menahan detak jantung yang meni

rsuara. Nada suaranya tidak lembut, tetapi juga buk

ya hati-hati, mencoba

. Aku tidak ingin malam-malam itu hanya menjadi kenangan yang hilang.

ar, dengan pandangan orang lain yang bisa menilai setiap gerak-gerik mereka. "Aku j

peduli. Laras, aku ingin jujur. Aku ingin kamu tahu bahwa aku memikirkanm

irinya. Ia ingin menatap Rizqan lebih lama, ingin merasakan ketenangan yang selalu i

mekar setelah hujan semalam. Ia mencoba menenangkan pikirannya, tapi setiap langkah terasa be

n yang selalu mengikutinya. "Aku ik

k air dari kolam kecil yang terdengar. Tanpa sadar, mereka berhenti di bawah pohon bes

ningan. "Aku hanya ingin kamu tahu, aku bersedia menunggu. Aku tidak ing

Ia ingin lari, ingin menghapus semua rasa ini, tapi hatinya menolak. "Aku... a

Laras. "Aku juga takut, Laras. Tapi aku percaya, kita bisa

tampak lebih sering menatap Laras, seolah ada yang berbeda. Laras mulai me

ang berkelap-kelip. Rizqan duduk di sampingnya, jarak mereka hanya b

t kehilanganmu. Bahkan jika kita tidak bisa bersama, aku tidak ingin kamu tersakiti

erasa bersalah. Ia menunduk, berusaha menenangkan diri. "Rizqan... aku... aku takut. A

u berhak bahagia lagi. Aku tidak ingin menggantikan siapa pun. Aku hanya ingin

tu terasa aneh dan menegangkan. Ia melihat Rizqan bekerja, memperhatikan keluarga, menunjukkan sisi lembut d

an teh di dapur, Rizqan masuk dengan w

g tamu, tersenyum hangat tapi ada ketegangan di matanya. "Ha

u menunduk sebentar. Laras merasakan hati berdegup kencang. Ad

gkin terdengar aneh... tapi aku ingin bicara tentang Rizqan. Aku... a

erasa tenang ini mungkin akan diuji. Rizqan hanya berdiri di samping, wajahnya

mengganggu kalian. Aku hanya ingin kejujuran. Jika ada perasaan di ant

percayai. Rizqan menggenggam tangannya, memberi kekuatan tanpa kata.

ar rahasia kecil. Ada risiko, ada pertaruhan hati, dan ada kemungkinan perasaan orang lain yang harus ia hargai. Tapi ada juga rasa

dan perasaan mereka sendiri yang semakin kuat. Mereka belajar menyeimbangkan rasa bersalah, ker

mereka waktu untuk berpikir, merasakan, dan memahami bahwa hubungan ini tidak akan m

dar, meski penuh ketidakpastian, langkah pertama mereka menuju masa depan yang baru te

lam. Laras berdiri di balkon, menatap halaman yang basah, mencoba meredakan rasa gelisah yang menghantui hatinya. Hari-hari terakhir terasa semak

lahan. Setiap senyum Rizqan, setiap perhatian kecil yang ia tunjukkan, membuat hati Laras bergetar, namun se

iri agar pikirannya tidak terlalu kalut. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat

an, suaranya tenang tapi

debar. Ada sesuatu yang berbeda hari ini, sesuatu yang membuatn

ra. "Aku perlu jujur padamu, Laras. Ada

etak cepat. "Apa maksudmu?" tanyanya, m

Laras tak berani menatap lama-lama. "Ada masalah dengan keluargaku...

ai tumbuh ini tidak akan mudah. Namun, ia tidak bisa menghindar. I

tatan yang selama ini ia simpan. "Ini tentang warisan keluarga, hutang, dan beberapa urusan bisnis. Aku

Rizqan yang sebelumnya tidak pernah ia kenal-dunia yang penuh tanggung

Laras, suara lembut tapi tegas. "Aku hanya ingin..

hanya ingin kau tahu bahwa hidupku tidak sederhana. T

an katakan, semua tanggung jawab yang harus ia hadapi jika benar-benar membuka hatinya. Namun di sis

Dania, datang berkunjung. Wanita itu membawa aura percaya diri dan kesan elegan yang suli

ya lembut namun ada nada terselubung yang membuat Laras m

coba menenangkan diri. "Se

gan gerakan anggun. "Aku hanya ingin mengatakan satu hal... Rizqan sangat

nasi antara cemas dan ingin melindungi perasaannya sendiri. Ia tahu, kehadiran Dania

menjaga sopan santun. Namun, Laras merasakan kegelisahan yang tak bisa ia sembunyikan. Hatinya mulai mempertanyakan apak

favoritnya untuk menenangkan pikiran. Di sana, ia bertemu seorang pria mud

ku sering melihatmu di ta

rsenyum sopan. "Iya, saya Lara

luarga Rizqan. Tapi aku dengar banyak tentangmu, dan aku in

t. Ada orang-orang baru, perhatian yang berbeda, dan tekanan yang membuatnya merasa seperti berada

a yang berkelap-kelip. Rizqan berdiri di sampingnya, dia

kalau semuanya menjadi terlalu rumit, terlalu banyak orang yan

kita tidak bisa membiarkan ketakutan menghentikan kita. Aku memilih

ko, ada tekanan dari orang lain, dan ada dilema moral yang terus menghantui. Tapi untuk pertama kalinya sejak lama,

yaan, kehadiran Dania yang kadang menimbulkan canggung, dan perasaan Laras sendiri yang terus diuji. Mereka belaja

Ia tahu, perjalanan mereka baru dimulai. Ada banyak hal yang harus dihadapi-rahasia, godaan, dan konflik batin yang

n tekad. Ia tahu, perjalanan ini tidak mudah. Tapi ia siap, selama Laras mau melangkah bersa

izqan yang hangat di tangannya. Ia sadar, meski penuh ketidakpastian, langkah pertama m

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY