rumah keluarga, tangannya memegang secangkir teh hangat, tapi pandangannya kosong menatap pepohonan yang bergoya
um yang selalu tampak tenang, mulai menimbulkan rasa cemas di hati Laras. Tidak hanya karena kehadirannya ya
l dari arah rumah, wajahnya serius. "Lar
an ludah. "
ras, menatap matanya. "Tentang Dania. Aku baru ta
ungnya berdegup kenc
bisnis yang rumit dengan keluargaku. Dan aku baru sadar, beberapa tindakannya selama ini bukan hanya formalitas. Di
Ia menatap Rizqan lama sebelum akhirnya berkata, "Aku mengerti... dan aku menghargai kejujuranmu.
adalah orang yang aku pilih. Dan aku ingin kau tahu, aku ti
Rizqan, sementara Dania seolah menaruh perhatian khusus terhadap setiap gerak-gerik mereka. Laras merasa seperti b
uk di bangku kayu yang basah oleh embun, ia melihat sosok Adriel yang sedang membersihkan daun
kabar?" tanya Adri
enenangkan pikiran," jaw
dupmu baru-baru ini penuh ketegangan. Tapi kau harus p
gan Adriel, namun hatinya tetap tertambat pada Rizqan. Ia menyadari bahwa cinta itu bukan hany
n lama yang ternyata menyimpan rahasia besar: kontrak bisnis yang belum selesai, hutang yang tersi
memilihmu, dan aku ingin kau tetap kuat bersamaku. Kita aka
cul dari keberanian Rizqan untuk jujur dan melibatkan dirinya dalam masalah besar ini. Ia sad
ik yang menenangkan sekaligus menegangkan. Laras duduk di jendela kamar
takut jika masalah ini terlalu besar, k
idak bisa membiarkan ketakutan menghentikan kita. Kita harus had
ih jelas. Ia sering muncul di kantor keluarga, berbicara dengan Rizqan dalam bahasa yang h
in terseret dalam drama persaingan, tapi ia juga tidak bisa menyingkirkan rasa cintanya pada Rizqan. Ha
ia yang tampak tegang. Ternyata, itu adalah perwakilan pihak ketiga yang ingin menuntut hak m
n mengancam. Laras merasa jantungnya berdetak cepat, takut tapi juga kagum pada keteguhan Rizqan. Ia menyadari bahwa cinta yang
u kota yang berkelap-kelip. Rizqan berdiri di sampi
ian. Tapi aku percaya, selama kita bersama, kit
a tidak mudah. Ada rahasia yang harus dijaga, godaan yang harus dihindari, dan konflik yang harus
keluarga, manuver Dania yang semakin jelas, dan ancaman dari pihak ketiga. Namun, d
kan tangan Rizqan yang hangat di tangannya. Ia sadar, meski penuh ketidakpastian, langkah mer
n cinta lain, dan dilema moral yang semakin rumit siap menguji cinta dan keteguhan hatinya. Ia haru
ebal, tetapi sinarnya yang lembut tidak mampu menembus kekhawatiran yang menghantui hatinya. Laras duduk di meja makan, menatap s
egi, tampak berusaha menancapkan pengaruhnya di sekitar Rizqan. Tidak hanya melalui kata-kata, tapi juga lewat gerakan
n masuk, wajahnya serius, matanya menatap Laras penuh arti.
an ludah. "
saja menerima laporan tentang beberapa permasalahan yang melibatkan pih
nya berdegup lebih c
k yang mencoba memanfaatkan situasi keluarga untuk keuntungan pribadi
ipada yang ia bayangkan. Setiap langkahnya kini harus diperhitungkan, bukan
na, mereka bertemu Arya, pengacara keluarga, yang tampak serius memeriksa dokumen. "Pak Rizqan, situasinya lebih rumit da
"Kita harus hadapi ini dengan tegas.
ncul dari keberanian Rizqan untuk melibatkan dirinya dalam masalah besar ini. Ia sadar, c
ang menenangkan sekaligus menegangkan. Laras duduk di jendela kamar,
takut jika masalah ini terlalu besar, k
idak bisa membiarkan ketakutan menghentikan kita. Kita harus had
Rizqan dalam bahasa yang hanya mereka berdua mengerti, dan kadang menatap Laras dengan sorot mata yang sulit dibaca. Laras merasakan tekanan yang nyata, t
ria yang tampak tegang. Ternyata, itu adalah perwakilan pihak ketiga yang ingin menuntut hak m
n mengancam. Laras merasa jantungnya berdetak cepat, takut tapi juga kagum pada keteguhan Rizqan. Ia menyadari bahwa cinta yang
alus terkait hubungannya dengan Rizqan dan rahasia keluarga yang mulai terbongkar. Laras merasa
ah, menatap lampu kota yang berkelap-kelip. Rizqan berdiri
ian. Tapi aku percaya, selama kita bersama, kit
a tidak mudah. Ada rahasia yang harus dijaga, godaan yang harus dihindari, dan konflik yang harus
keluarga, manuver Dania yang semakin licik, dan ancaman dari pihak ketiga. Namun, d
engan Rizqan. Kata-kata mereka terdengar tajam, penuh emosi dan konflik. Laras merasakan campuran takut, mar
, tapi kau harus tahu. Dania... dia mencoba bermain dengan perasaanku. Aku memili
sekaligus beban berat yang harus ia tanggung. Dunia mereka pen
an Rizqan yang hangat di tangannya. Ia sadar, meski penuh ketidakpastian, langkah mereka
inta lain, dan dilema moral yang semakin rumit siap menguji cinta dan keteguhan hatinya. Ia harus

GOOGLE PLAY