img Perangkap Dendam Tuan Miliarder  /  Bab 1 Jebakan di Ruang Seni | 4.76%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Perangkap Dendam Tuan Miliarder

Perangkap Dendam Tuan Miliarder

Penulis: Von Hsu
img img img

Bab 1 Jebakan di Ruang Seni

Jumlah Kata:1012    |    Dirilis Pada: 03/12/2025

An

eni," ujar salah seorang temanku, suarany

lah, dan aku harus segera menjenguk Mom di rumah sakit. Dengan rasa penasa

engan ragu, mataku menjelajahi setiap sudut ruangan. Tapi, tak ada siapa pun di sana.

ler?" pa

engan rasa frustasi. Apakah mungkin temanku salah? Atau mung

hal itu

mulutku dari belakang,

ss

enjalar ke tengkukku, membekukan tubuhku di tem

k akan menyakitimu jika k

i mulutku, aku berbalik dengan cepat untuk melihat siap

kau lakukan di

i dengan kunci yang dia ambil dari sakunya. Bunyi "klik" kun

lakukan?!" t

Tatapan matanya membuatku semakin takut padanya. Aku berjal

danya dingin. "Kenapa? Aku sudah sabar selama

watinya, tapi tangannya segera mence

aranya terdengar meningg

u menghantam lantai. Rasa sakit menusuk ke punggungku. Sebelum aku

" bisiknya, napasnya

i bawahnya. Jantungku berdetak kencang, setiap otot di tubuhku me

nya menyapu sisi wajah hingga ke leh

arkan dari saku celananya. Aku ingin berteriak, ingin melawan, tapi tubuhku tak

mati saja," b

angannya ada di mana-mana, melanggar batasan, dia juga mulai membuka kancing

endangnya hingga tubuhnya terhuyung mundur. Suara er

deras dalam tubuhku. Aku menerjang ke arah pintu, jari-jariku melepaskan kain yang m

menggedor-gedor pintu dengan sekuat tenaga, berhara

keram pergelangan tanganku dengan cepat,

ke mana-mana, An

amannya tidak goyah. Dia mencondongkan tubuhnya lebih dekat padaku, berusaha menciumku t

, kau d

Rasa lega merayap dalam tubuhku, tapi tangan Ian la

a di telingaku, tatapann

n memanggil lagi, le

ya semakin tampak menakutkan. Tangannya menekan mulutku se

akhirnya menemukan sasaran di tangannya. Aku menggigit dengan sekuat

raku serak karena mena

dia menamparku dengan keras, membuat pandanga

aksa, berusaha menyentuhku kembali. Aku melawan lebih keras, mencakar da

seperti seseorang yang sedang berusaha mendobrak pi

tu. Mata kami bertemu. Aku tidak tahu bagaimana penampil

k!" teri

. Aaron mendaratkan pukulan yang kuat ke rahang Ian, tapi Ian

, Aaron terhuyung, tubuhnya ambruk ke lantai ketika mendapatkan sera

araku pecah. "Berhenti, I

memukuli Aaron, tanpa henti. Tidak, ji

ruangan mencari sesuatu, apa saja untuk membant

an mengayunkannya sekuat tenaga. Kursi itu mengenai bahu Ian,

au jalang!

an mundur hingga punggungku menghantam dinding di belakangku. Aku ket

ngga udara seakan tersedot dari paru-paruku. Kedua tanganku berusaha memukul

gela," desisnya. "Kalau kau mau mene

semakin mengencang di tenggorokanku. Dadaku terasa terbakar karena kek

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY