img Api Dendam di Masa Lalu  /  Bab 1 | 5.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Api Dendam di Masa Lalu

Api Dendam di Masa Lalu

Penulis: Gavin
img img img

Bab 1

Jumlah Kata:1266    |    Dirilis Pada: Hari ini17:07

lebih memilih menyelamatkan selingkuhannya, junior kerjaku. Saat aku membuka mata

si penumpang, melihat Arifin, suamiku, memeluk L

pembunuhan berencana yang kejam

i jauh lebih membakar darip

hati hancur da

engapa takdir member

diri di hadapanku, dengan senyum polos yang sama seperti saat pertama kali kami bertemu. Tapi k

a

nia

tuk mencintaimu, Arifin," kataku, suaraku s

n panas. Aku merasakan hawa pana

Api menjilat-jilat kursi, melahap dasbor yan

ku, arsitek brilian yang kucintai, baru saja

ja juniorku yang

letak lemas di pelukan Arifin. Arifin memeluknya erat, men

sampai mati, kini meninggalkanku begitu saja

tidak ada lagi rasa panik. Hanya ketenangan

mang ingin ak

ada api yang menjilat-jilat kakiku. Lebih menyakitkan da

. Pengkhianatan y

lamatkan aku!" teri

rus memeluk Liana, tatapannya ter

. Warna merah, oranye, dan

kulit dan rambutku. Bau bensin d

debar kencang, lalu melamba

kami berkelebat. Malam-malam tanpa tidur s

uo arsitek muda. Janji yang terucap di depan altar, disaksik

terasa seperti

tik. Du

menunggu ledakan ya

elopak mataku. Rasa dingin yang aneh merambat

il. Aku berdiri di sampingnya, melihat diriku

utku acak-acakan. Mataku

pi melambung tinggi, melahap ha

, Arifin masih memeluk Liana. Waj

rnah diberikannya padaku da

melayang, transpara

kemb

kat pada kalung giok itu. J

k menyelesaikan

Berpisah

tidurku yang lembut. I

tertata rapi. Maket rumah impian kami, yang dulu kubu

hargaan kami berje

cermin. Bayanganku muncul

i rasa sakit. Tidak ada lagi kesedi

ke balkon, me

Bunga mawar yang dulu selalu kuberikan p

yang sama saat dia memeluk Liana

inju. Rasa marah

i ini. Hari-hariku

yang diwariskan turun-temurun di keluargaku, yang kono

nya. Dingin.

ulis. Menulis

ang kerja. Dia sedang berbicara dengan ses

ja. Firma kita akan m

mengerutkan ke

topnya, ada foto Liana. Lia

an firma arsitektur baru.

sekadar perselingkuhan. Ini pe

sai harta warisan," suara Arifin menggema di

an. Begi

mbumbung tinggi. Aku tida

rumah impian kami jatuh dari sudut rua

perhatian Arifin. Dia me

mamnya, menatap m

ingin. Aku ingin dia merasakan se

. Aku tahu itu. Tapi aku

mendekat, melihat ke sekeli

uara. Aku bukan Natania ya

Piagam-piagam penghargaan yang dulu kami

ulemparkan

rifin berteriak, s

awab. Aku teru

erpisahan ya

nggalkan surat cera

ia menemukannya. Wa

gumamnya, membaca

keliling, mencari

epannya, menatap

" kataku, suaraku hany

Ini pasti ulahmu lagi

usi

ar. Aku bukan halusinas

a. Aku memindahkan barang-barangnya,

aku tidak akan membi

a sebagai lelucon, atau tan

ada hari

an Liana di sebuah acara

lu pernah kubeli, yang Arifin

a, tak terlihat. Mendengar b

Liana dengan erat, tepa

ri di sana, seperti han

Menunggu mom

a penghargaan, di ata

ngnya, menatapnya de

membelalak ketakutan. "

melihatku. Waj

mamnya, suara

anya menatapnya, dengan tatapan yan

eamanan! Keamanan

menangkapku. Tapi merek

dalah

iakku, suaraku bergema di seluruh rua

a menyembuny

an. "Baik! Aku akan tandatangan

ai yang kutaruh di sakunya, dan memb

annya. Kin

dih membanjiri diriku.

khir kalinya. Matanya masih d

ampai jumpa di kehidupa

aku

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY