img REKENING SUAMIKU  /  Bab 7 Tujuh | 18.92%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Tujuh

Jumlah Kata:1000    |    Dirilis Pada: 14/01/2022

NG_SUAM

, Nak!” ujarku sambil menciumi pipin

is kecilku menggeliat dan menatapku heran. Air mata ini terus mengali

ponsel lama yang hanya bisa menerima panggil

li waktu lajang dulu dari hasil nguli. Baru ketika Mas Yasa pergi, kupergi ke counter dan

dering. Mas Yasa menelpon. Dengan binar bahagia aku segera mengangkat

lamualaikum,

edang apa?” suara baritonny

s! Kamu lagi ngapain? Kok suaranya se

ya. Namun feelingku kok merasa aneh,

kam jelas semua kejadian menyesakkan pagi tadi. Tapi aku tidak hendak membicarakannya pada Mas Yasa sekarang, takut

gera jemput kamu! Doakan sem

baru pergi! Aku mau ikut kamu sekarang, Ma

a dengan ibu? Keadaan kita masih megap-megap … aku tak mau kamu sama ibu malah mend

erti tadi berulang lagi. Aku takut, bagaimana kalau pada saat itu aku tak bisa menghindar lagi. Aku nggak b

Yasa mengembalikan memoriku

akut, Mas sendirian di sini,” gumamku s

hanya saja kini aku tak bisa menatap dereta

Kamu mau cerita apa? Ayo mas dengark

a bicara. Alika bingung mungkin kok kamu ada suaranya aja,”

puh perlahan menguat lagi. Apalagi dia selalu berbic

carakan. Jarak yang menghalang ternyata bukan memudarkan perasaan in

itu ba’da ashar nanti aku pergi ke pasar. Sepeda tua yang kami beli waktu awal menika

dalam tudung saji. Mungkin hari ini aman dari jarahan Mbak Miranda, secara dia lagi marah sama aku atas perbuat

lima menit dengan bersepeda. Tidak jauh sebetulnya,

untuk kujual. Bergegas kukayuh k

l pagi bisa keliling. Biasanya menghabiskan waktu hampi

ku selesai mandi. Tadi sewaktu baru tiba ak

bu,” ucap wanita paruh baya yang menja

Mbak Miranda. Dengan wajah ditekuk dia melewatiku tanpa berkata apa-apa, langsung me

Kenapa sih, nggak masak sendiri saja?” u

menikmati makanan mereka! Emang kamu aja yang bisa enak-enakkan tidur, m

t, sisain buat Ibu … seharian dia capek juga ja

yang diambilnya dari rak piring. Sudah pasti ketika makan

apak, bukan rumah kamu! Nasi ini juga ditanam dari sawah bapak, bapak Mbak j

u mengalihkan

u menjual tanah … tapi asal kamu tahu, dia tak pernah merepotkan kami. Mela tidak menumpang makan seperti yang kamu tuduhkan! Justru semua nasi dan lauk

anda. Dulu dia tidak pernah berbicara seperti itu karena takut

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY