img BERBEDA KEYAKINAN  /  Bab 3 GARA-GARA LIFT | 6.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 GARA-GARA LIFT

Jumlah Kata:1357    |    Dirilis Pada: 29/01/2022

i dua orang yang baru pertama ia lihat. Ia membetulkan posisi duduknya

ap seorang lelaki bertub

seorang lagi menimpali, lelaki

mang ketiduran aja, enak

kacamata itu mengulurkan ta

ramata.” Bala

ma datengnya?” giliran lelaki denga

lagi panas-panasnya tadi cuaca, makanya

ga nahan gue juga. Eh pe

menghempaskan tubuhnya ke kasur d

gitu deh bang, abis asa

m berapa bang Bagus?”

apa?” Bagus gantian yang menyandarka

erarti pulas banget gue

u ikut rebahan juga deh selagi ad

dan 1 kasur tambahan yang lebih kecil. Satu kamar mandi, satu lemari besar den

erlahan pakaiannya dari ransel yang ia bawa dan memindahkan ke lemari. Lemari dengan dua pintu yang ia buka rupanya sudah terisi pakaian

rbangun, lalu ia membangunkan

andi belum?” tan

jam dua sekalian

duluan yak,” pint

bang, masih ngum

lemari, ia menyiapkan perlengkapan ma

klat untuk pegawai baru pemerintah dan sebentar lagi mereka akan

yang dari tadi memperhatikan Bagus menc

ng, bang Alif dari mana?

juga dari Pandeglang cu

i mana tau ya kita sama-sama da

adi?” Bagus bergabung menonton tv

jam 6-an pagi

rena jauh juga ya jar

Cikokol Kota Tangerang, cuma ada teman mau b

langsung dari Pand

keluar dengan handuk di leherny

nih!” suaranya

h segeeeeeer,

tadi siang di luar panas beud bang g

bukaan seremonia

juga bro, bias

iri masing-masing. Mereka menggunkan stelan yang sama, kem

a semir nggak

yang roll gitu bukan p

, lupa nyem

n menitipkannya ke Alif, mereka menuju lift dengan terburu-buru. Sandi menekan tombol lift, indikator lift menyala berpindah tanda ke arah atas. Setelah m

nta Alif ke Sandi yang berada

udah berkali-kal

Alif menyeruak masuk memenuhi lift, si empunya pada

mas saya ikut liftnya,” sua

dis dengan kerudu

ada orang yang mau masuk eh dia bilang, gas aja udah mau telat, gitu mba,

kiri Alif, gadis berwajah tirus itu berdiri aga depan b

lo tadi siang belum selesai mendin

saya nasehatin. Kebetulan satu kamar sama saya. Udah

luan. Sandi dan Bagus melepas tawanya, mereka be

loroh Sandi, guyonan Sandi membuat

andi, nggak tega liat Alif

gue dikiranya nggak asyik

ra udah ada yang pake perasaan aja nih.

di lift juga. Gue mau masuk eh dikira dia jadi penyebab liftnya lama

tu ya skenarionya

dah mepet nih waktunya.”

dengan stelan yang sama dengan mereka berlari kec

ati kursi yang disediakan panitia. Kursi dibagi menjadi tiga kelompok besar. Bagian kanan sudah terisi penuh, bagian tengah menyisakan satu b

ng belakang, rejeki bange

barisan belakang yang kosong,

arahan, menginfokan sesaat lagi a

ursi barisan depan yang masih kosong. Coba itu yang baru datang, tiga orang yang paling belakang un

bang, kacau saran

a. Sandi hanya senyum-senyum saja. Sandi berjalan palin

ang gara-gara loe ni bang bukannya santai di belakang ma

h kanan. Setelah duduk, Alif memastikan sumbernya, ia sedikit menoleh ke kanan, si gadis berwajah tiru

tak memberitahukan keberadaan gadis yang ia temui bertiga di lift ke S

ok dia ada di deket sini,” tiba

ab Alif dengan santai. Ket

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY