tur masuk dan m

bil seragam trainingnya setelah itu saya tunggu setengah jam dari sekarang di lapangan dan

ap seorang lelaki yang t

ia dengan teman barunya nampak ragu untuk masuk. Namun, ada seorang peserta diklat dari

inta membawakan karung tersebut dan membagikannya ke peserta lain. Di lampirkann

ya, Ibnu Tamam. Ibnu sengaja mengajak Alif untuk keluar karena ia merasa suntuk dengan kebisingan suara di dalam kelas sesaat sebelum

r pintu panitia, Alif menggunakan pundaknya untuk mendorong pintu dengan posis

mbuka pintu menggunakan pungg

adis dengan hijab sport hitam lengkap dengan to

ab Alif spontan, ia menurunkan karung seragam training dan

tahu.” gadis itu menerima kertas dari

kalau mba kenapa-kenapa bisa cari saya ya, maaf saya mesti ba

njutkan ke kelas. Gadis itu masuk ke ruang panitia dan menyerahka

un, baru setengah berjalan ada beberapa temannya yang mendapatkan kaos tidak sesuai ukuran badannya. Terjadilah tukar menukar uk

ua peserta telah memakainya, Alif

loe kan?” Sandi me

au ke kamar?

a mau ganti di kamar eh gue

uang panitia ngasih daftar nama pembag

rukturnya udah nunggu deh.”

kelas yang ada dihadapannya dinamai kelas B, Ia lalu membagi peserta

malah satu kelompok dengan si gadis berwajah tirus. Saat

a terkecil ke angka terbesar, urutan angka kelahiran, hingga terakhir permainan kelompok, di tutup dengan memilih ketua kelas. Tujuan utama

pa alasan, Alif dapat melihat dengan jelas dan dari dekat si gadis berwajah tirus meski ia berbed

bro ngeliatinnya?” su

dah ini gara-gara

gini kan? Hehehehehe,” balas Sandi a

stru ia yang dijadikan kandidat, ada lima perwakilan yang maju ke depan. Setelah voting dan musyawarah Alif dijadikan ketu

tur kelas A memberikan info akan ada pemilihan pak lurah. Pak Lurah ini yang nantinya sebagai koordinator utama penyambung info antara instruktur dan masing-masing ketua

ksanakan dan benar saja saat perolehan suara pak

nsi yang harus di isi. Alif lalu memberikan info ke teman-temannya untuk mengisi daftar presensi tanpa harus berbaris layaknya a

i lapangan dengan bersantai-santai, sebagaian ke ruang makan untuk minum,

bang Sandi nyariin atau bang Bagus mau ke

u disini!” jawab Bagus yang sedan

ehehe,” jawaba Al

ip pesan ke Bagus yang kebetulan bertemu. Alif masuk ke kamar dan tidak menguncinya. Ia l

di meja,” ucap Sandi saat A

anya Alif, “Ouh

ng nanya dia juga yan

al lahir, nomor telepon, dan tanda tangan sudah terisi semua. Ia ber

ri kedua lumayan menguras energi. Sandi dan Bagus tertidur lebih dulu. Sementara Alif mengeluarkan sp

mesti pasang alarm disambung ke sp

saja ia akan memejamkan mata ada WA yang masuk. Alif maraih gawainya

-

niaa

-

engomentari status WA nya. Ia si gadis berwajah tirus yang berhas

-

biar ngga

-

ih menatap layar gawainya, mengetikan lengkap nama yang baru ia kenal di