img Takdir Cinta Sang Mafia  /  Bab 2 Tuan, tolong saya! | 66.67%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Tuan, tolong saya!

Jumlah Kata:999    |    Dirilis Pada: 02/04/2022

kerja bukan untuk ditarik seperti ini" Anisa tidak

in menyesal." Kilat kemarahan terpancar Diwajah Bella,

g dipanggil bos melihat itu sangat

Anisa sehingga ikatan rambut terurai. Anisa terperanjat dengan perlakuan lelaki

ama" Anisa tejerambab kelantai, darah mengucur dari sudut bib

tahkan anak buahnya untuk membawa Anisa. Dia diseret ke sebuah tempat,dengan sisa te

etika cengkraman di tubuhnya terlepas dengan tertatih dia berlari kearah luar

h jika nasibnya berakhir malam itu. Seorang pemuda turun ketika melihat Anisa tersungkur. Ia memegang bahu Anisa. Se

ya!" Anisa bersimpuh dikaki pemuda ters

un membasahi bumi. Anisa masih bersimpuh, tidak p

menarik tubuh Anisa dan

memberontak namun sia sia. Pemuda tersebut

umur hidup tidak mau ia lihat lagi, ia melihat salah satu wanita y

rangan kesakitan keluar dari mulut wanita tersebut. Ia juga mengambil sebotol minuman dan merecoki ke mulut wanita tersebut kem

bangkai. Anisa bergidik melihatnya, tubuhnya seketika bergetar, hatinya

sesama wanita, sungguh benar benar wanita iblis, ia tidak

paya preman itu melepaskannya. Namun perkataan Anisa seol

ar yang sangat besar, kamar tersebut be

lam kamar menghampiri Anisa namun Anis

ecokinya dengan sebotol minuman keras, salah satu preman mencekik leher Anisa dan mengancam akan membunu

ita keparat. " Anisa meludahi muka Bella. Dia terperan

orokannya, Ingat kata bos buat dia sampai meminum yang diberikan bos. jangan

u, dasar pel*cur." B

ak marah, suaranya parau menggema

gan pertamamu. Hatinya kembali di hempaskan batu Godam yang teramat besar, hati nya mencelus jatuh sejat

u sakiti, kau pikir kau lebih baik? Ingat kau hanya dibutuhkan disaat kau mempunyai kekuatan, jika kau lemah ka

ngin, ia menghidup kan rokok dan menghisap, a

ihati bos, jangan pernah kau bermimpi

is seperti mu." Anisa berbicara seraya menunjuk wajah Bella, entah kebe

lla kembali hendak menampar, namun

perlu bunuh saja aku" Anisa berteria

uk di sofa, hati nya hancur sehancur nya, tidak di sangka paman nya berbuat kejam terhadapnya. Air mata

otik Bastian. Ia datang hanya sekedar minum soft drink tanpa alkohol. Ia sela

uh besar, warna kulit nya yang agak sedikit putih. Pemuda tersebut hanya bergeming s

segar belum tersentuh sama sekali, percayalah." Bastian tahu pemuda ini tida

amu sekali lagi berani membohongiku siap si

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY