img Dinara - Ganti Suami  /  Bab 4 Penjajakan Kilat | 20.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Penjajakan Kilat

Jumlah Kata:2311    |    Dirilis Pada: 11/05/2022

n Su

Di, kamu

a kita kete

u nggak berubah

a. Dengan Haikal saja dia tidak pernah melakukan hal semacam ini, bagaimana bisa Arya melakukan ini padan

Maaf saya

i lagi, ya. Ada yang har

n Su

? Barangkali s

uma urusan kecil, u

n Su

mana mem

ni, pernikahan kita cuma tinggal 3 minggu lagi. Kit

cana pernikahannya dengan Arya kemarin, Dinara melarikan diri ke tempat paling terkenal di negara ini. Sudah lama dia tidak berlibur

n Su

ara

iri ke Bali untuk mengevaluasi keputusan itu. Dia terluka melihat sorot mata Melia kemarin. Ibunya yang tida

nar mau ketemu saya hari ini, silakan datang ke

itu untuk menyusulnya ke tempat ini, kan

n Su

ana seben

ang ada di bela

punya banyak uang dari mana? Kenapa baru sekarang terpikirkan olehnya? Dia tidak kenal lelaki itu, tidak tahu apa pun tentangnya. Oke, mereka mem

a

i, jangan kawin lari, ya? Mama nggak mau alfa di hari

di B

pi dia tidak berniat untuk kawin lari. Dinara ingin pesta pernikahan yang meriah, ingin memakai gaun mewah, ingin mengenakan perhiasan yang indah, dia

aku ya

marnya terdapat pintu geser yang membawa Dinara langsung menuju kolam renang. Suite mewah ini dirancang khusus untuk pasangan yang ingin berbulan madu, n

dia abaikan. Dan hampir selalu, pelampiasannya ia berikan pada Melia. Dinara seolah lega setelah marah-marah dan bicara kasar pada ibuny

ami is c

, M

tiduran.” Dinara tersenyum diam-diam, merasa geli mendapati Arya

pa

beratan saya t

arang. “Saya nggak akan angkat

, saya juga kurang e

udut bibirnya berkedut. “Jem

renyah seperti sedang mengunyah

entar lagi pasti ketiduran

kita jodoh.” Dia terkekeh lemah. “K

dur sekarang? Saat orang i

aja ya, Mas. Saya kiri

tay di

Arya sudah menerima peta lok

kamu kenapa-kenapa. Ya udah ya, saya secepatnya sampai, saya ke kokpit dulu biar pilotnya

ang dan meminta agar pesawat segera diberangkatkan semudah meminta angko

as. Sampai ke

ai ketemu

*

ngan calon istri yang baru saja ditemukan untuk menggantikan pengantinnya. Sebab, wanita gila seperti

ri awal kita ketemu,” ucapnya. Mengalihkan perhatian

ya sekarang. Direktur Operasional Singosari Grup, Dinara harusnya peka sejak awal. Dia tidak bodoh dan ke

gagalnya pesta pernikahan bulan depan. Tiba-tiba saja Di

et, ya? Pasti Mas Arya tahu kalau saya penganggur

bekerja di sana lagi, makanya saya nggak nunjukin kartu itu

ngguk-angguk

ya

menjalankan bisnis. Dia pasti kaya, Dinara tahu, tapi tidak

rsibak angin dan melambai-lambai seperti nyiur. Dia terlihat lebih menawan dengan kaus oblong dan cela

gantin baru.” Lelaki itu mengerling padanya sambi

kapan dari mulut Arya selalu aneh dan lucu. Apa pul

senang-senang ala pasangan sungguhan

api nggak deh, anggap aja kita lagi review tempat yang bagus

h Arya tidak lucu? “Oke kalau

saat ini. Baik Arya dan Dinara sudah tidak muda, getar dan debar itu lenyap entah ke mana. Entah karena Dinara sudah terlalu kebas mer

a, karena mereka baru saja bertukar kartu identitas dan saling menunjukkan

ya tampan, cenderung menyebalkan. Danish contohnya. Anak itu berulang kali me

” ujar Arya lagi.

rpengaruh apa-apa kok, Mas. Cuma pusing aja kaya

awan. “Sama kayak keluarga saya yang nggak perlu pusing nyari

nara itu berarti ke

aly

akhir-akhir ini wara-wiri

a tampak memicing karena tawa. “Jadi kamu pemiliknya? Wah... saya bakal memperistr

anda,

ang. “Udah ngobrol ke keluarga kamu, Di?” Arya melanjutkan topik yang semp

nganggukkan kepal

sebuah dehaman, membuang pandangannya

asilnya saya melari

presi seolah dia tampa

u baik malah a

an, tetap saja suasana di rumah tidak nyaman. Pantang bagi penghuni rumah itu untuk bangun siang, bahkan Danish si bocah SMA yang

itik Dinara karena sikap dan tingkah lakunya, Danish tidak demikian. Kritikan itu tidak berlaku untuknya. Keluarga besar mereka hanya tahu Danish anak baik, rajin membantu pekerjaan

enangkan diri.” Arya bicara lagi, setelah he

saya mau bu

Hm... karena kamu kelihatan banyak menahan.” Dia terkekeh pelan. “Say

tik momen sebelum menikah? Dinara jelas sudah sembuh, tapi Arya... di balik wajah dan senyum

erawatan, belanja.” Dinara tersenyum sambil meng

s, Di. Nama Melia Adiswara gampang ditemukan di me

elia nggak sekeren

atu jam yang lalu bertukar informasi pribadi. Arya bahkan memberinya ijazah

tiba deg-degan tiap mau nulis, karena

saya,” sahut Dinara cepat. “Nggak usa

“Oke, memang bukan yang pertama kali saya lamar, t

nah ngelam

.” Arya mengg

a Ranajaya tidak mungkin membuat surat lamaran untuk

cana apa setelah ini? Maksudnya... setel

ya mau punya usaha sendiri,” jawabnya pelan. “Dan saya nggak dapat dukungan, mungkin it

antai aja, Mas. Ngg

sadar kalau wajah dan telinganya tengah memerah saat ini.

-buka

nakal. Dia tipe oran

a harf

fiah maupun

Kenapa nggak tunggu aja sampai malam

urauan biasa menurutnya. Untung saja di sini adalah tempat orang-orang

ga mau kita tentukan dari sekarang gimana me

as

atapnya lekat-lekat. “Kamu nggak niat

ca pikiran. Tahu dari mana dia kal

menggeleng pasrah. “

punya anak

a bereaksi lebih santai, tidak perlu terlalu kaget seperti itu. Dia harus bi

Sekarang, mumpung di Bali ada baiknya kita penjajakan dulu. Lu

etuju. “Mas udah makan? Mau

kkan ekspresi terkejut. “No way, Di! Ayo kita keluar, jalan-jalan, maka

l di luar sedang

on,

s jawab perta

g ma

elai wanitanya diganti... gimana? Mereka

rya Ranajaya tampak kehila

Mas jaw

engen ganti aja, bos

eenteng itu jawab

mau nanya

nara meng

malam saya ng

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY