img GAMMA  /  Bab 3 Cinderhea | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Cinderhea

Jumlah Kata:1530    |    Dirilis Pada: 11/06/2022

amma mencerna apa yang b

ya yang mengeras, menahan

g tergeletak tepat di dekat ujung sepatunya. Kemudian, tat

ngan nista. Cowok itu berjalan cepat ke arah Rhea yang kini merasa

lempar sepatu ini?" tanyanya sarkas. Sudah jelas di antara manusia-m

igit bibir

memejamkan mata. "T-t

alisnya. Alasan

tidak mempercayai ucapanny

epatu ke si Galen!" tunjuk Rhea pada Galen yan

mma, memintanya

ang pernyataan yang sama. "Percaya sama gue. Kita sekelas dua

ho, G

ang sega

gara-gara sama cowok jangkung d

u lo pernah berani mac

siap

etianya yang dulu, katanya, merupakan inti dari geng Thunde

Keinan, cowok berkulit sawo matang dengan otot-otot lengan yang kekar dan kuat. Dan terakhir, cowok yang

kus menangga

em apaan,

enggerling jahil. "L

a. Kalau Tyo bukan teman Gamma, Rh

ngatkannya pada momen

sanggah Rhea, ketar-ketir karena orang-

ilah Tyo seraya merangkul Gamma. "Dua kali." Ty

da tahap ini, Rhea benar

a semakin panjang, Rhea memu

a maaf atas dosa-dosa

kok nggak tulus ba

apannya pada Tyo seolah mengatakan,

hea. Kali ini dia menyatukan dua telap

ok bermata elang itu berjalan melewatinya begitu saja setela

AH

*

i, dia telah sembarangan melempar sepatu di koridor yang banyak orang h

akui, sekali lagi. Rhea salah. Meski begitu, Gamm

elah sepatu? Belum lagi saat jam istirahat kedua. Bayangkan kaki Rhea yang tidak nyama

ah padang pasir. Gadis berambut panjang itu meletakkan gelasnya dengan

Hampir aja bakso gue

lo nggak kasian gue pake sebelah sepatu terus diketawain orang-orang?" Kemudian Rhea mend

mbuat sahabatnya lebih kesal. Rhea merengut. "Tapi mau gimana lagi? U

mulai overthinking. Apakah dia harus pulang

h. Ngapain juga Gamm

dibuang

dulu," ujarnya seraya menyuapi Rhea bakso. "Lagian tadi lo, gue ta

o mengembuskan napas kasar. "Lo

disita sam

las berisi jus alpukat kemudia

ak bisa

apasnya memburu. Kilat matanya menyira

i Gamma," tega

peringati. "Gamma loh, Rhe. L

engan lemas. "... g-gue, CUMA PE

bisa menghajar siapapun itu. Rhea bukan gadis dengan menta

ng berurusan dengan cewek super berani dan berakhir saling ja

lan. Bagaimana kalau saat menagih sepatu

asih harus se

*

at berharga bagi Rhea. Rhea membeli sepatu bergaris pink itu dari royalti karya pertamanya yang naik cetak. Demi bisa sukses menerbitkan buku Rhea harus men

membolos entah ke mana. Tasnya sudah diambil. Rhea tidak men

wok itu menyita sepatunya. Rhea haru

berbunyi, Rhea berkeliling. Namun, Gamma t

ni membolos de

ngintip lewat celah pintu besi dan menemukan empat orang bersera

aru tadi siang pelajaran olahr

ah menemukan sosok yang dicari-cari.

sa-sisa keberaniannya, Rhea membuka pintu kemudian

t menyadari seseorang masuk, kecuali Gamma yang masih mendribb

" pangg

gambil bolanya. Mendribble lagi. Mengabaikan Rh

rasanya dia melemparkan bola basket yang dipegan

engen

ea kemudian menarik satu sudut bibirnya, me

Mau dia

eraya mengibaskan tangannya.

. Dia melompat seraya mendoro

annya. Dia mengikuti

an, ba

ih mengab

" pangg

ulikan te

unggung cowok itu hingga suara pukulanny

bertepuk tangan tanpa suara

lotot. Kini dia ber

baru saja

awakan sepatu Rhea. Setelah Tyo memberikannya pada Gam

merebut sepatunya te

mang nyebelin ka

tidak tahan ingin melua

inderhea gara-gara setengah hari ini

gkan kedua tan

ake sebelah sepatu doan

an

epalkan t

h sepatu! Ngeselin tahu nggak, sih? Iya,

ntak. "L-l

kemudian memakaikannya sepatu hitam bergaris pink yang tadi mendarat di wajahnya. Selesai menyimpul talinya, Gamma

hah

muncul saat Gamma memasangkan sepatunya dan tersenyum dengan cara

g di dekat pintu lapangan indoor tengah menatapnya

*

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY