ri sebe
edang berjalan beriringan. Keduanya baru keluar dari kelas yang sama. Rasa penat jelas terlukis di wajah ked
k dan Kr
ngisi perut di cafetaria kampus, manakala Jiya me
ebelum kemudian mengangkat
al
..
lagi sama Kristy
..
agi sih aku bilang, aku tuh b
..
dapetin laki-laki yang sesuai yang bisa jagain a
..
h dulu, ya. Aku tut
helaan napas panjang sepenuh dadanya. Kristy meliri
d lagi?"
i semua, Krys. Capek banget sumpah.." Jiya melepaskan
gak lo udah nggak dikawal lagi sama me
mereka bakalan ngawal gue lagi kalo gue ngg
nji mau nyari cowok penjaga segal
ya cara biar mereka biarin gue
sekarang
kita ke kantin aja mending. Perut gue
berjalan. Akan tetapi langkahnya kembali melambat saat dari kejauhan kedua
nya lirih, meski Jiya m
barusan? Berandal?
ini dia pergi dari rumah tanpa ngasih kabar sekalipun. Heran gue bisa-bisanya dia pergi gitu aja tanpa bilang ap
ng dimaksud oleh Kristy. Ia tahu adik yang dimaksud Kristy adalah pemuda bertubu
h pada si pemuda Jung, melainkan terpaku
ana. Entah kenapa Jiya merasa tertarik olehnya. Uniknya, lelaki itu tampak sama s
jarak sejauh itu, Jiya tetap dibuat terpukau selama beberapa saat. Ia bahkan
" Kristy melambaikan sebelah tangannya di depan
a diem gitu? Kesambet lo?
r, dia temen adek lo, bukan?" Jiya justru balik bertanya, membuat Kristy kem
jarang lihat mereka jalan bar
ggak nama
kenapa sih? Kok kayakn
atap Kristy serius, bahkan kini ia mulai memega
an bikin gue takut bisa, nggak?"
punya nomor kont
lah. Kenap
ennya yang lagi tidur itu. Pl
Tapi bu
itu-udah gue putusin bakal
ius lo
idak benar-benar menanyakan nama lelaki itu pada Eric sang adik. Tentu saja ia tidak yakin adiknya akan sudi memberitahunya. Pe
ahu banyak tentang lingkungan kampus, termasuk para penghuni kampus-ya, lebih mudahnya kit
ai penjaganya? Ia bahkan tidak terlihat seperti lelaki yang begitu 'wah', bahkan cenderun
r sekaligus tak habis pikir ketika ia mencoba m
r, unnchh gemes banget gue sumpah. Itulah kenapa gue milih dia
nya lebih jauh. Jika itu sudah menjadi keputusan
:♢:
enar menepati ucapannya yang akan membelikan makanan apapun yang ia mau. Da
untuk menyanggupinya. Tapi nyatanya gadis itu justru mengabulkan semua permintaannya. Ah, si pemuda Jeon lupa b
makanan ini?" Jiya terdengar bertanya,
d aku-apa boleh kalo aku bungkus aja sisanya buat aku bawa pulang
ota keluarga kamu ada banyak, ya? Kalo ka
, makasih. ini aj
u ya
ali lagi
adis itu terlihat begitu senang, sebab laki-lak
ahnya, Jonas jadi tak bisa fokus dengan ma
a?" ia mencoba bertanya de
sejenak, "Kamu mau
n Jonas kaget
tapi kamu ya yang nyua
h, i
aku pengen banget disuap
t menunjukkan ekspresi cemberut dengan memajukan bibir dan sedikit menggembungkan k
ku takut dianggap lancang sama Kak Jiya.."
han aku yang takut kam
kalo gitu-oke,
lebih hampir seluruh pengunjung cafetaria kini mulai memperhatikan keduanya sa
kamu yang nyuapin aku deh." ujar J
kan yang terjadi pada saat ini. Jiya Park sangat manis dan merupakan tipe gadis
in juga, nggak?" t
h. Aku bisa sendiri, kok.."
tak mau semuanya menjadi semakin heboh nantinya. Gosip di kampus ini sangat cepat menyebar luas, dan Jungkok tida
noda di sudut bibir ka
ng terkena noda minyak. Tentu saja hal itu membuat pemuda itu kembali diserang rasa gugup luar biasa. Sudahlah, masa bodoh dengan gosip kampus
engannya. Ah, rasanya Jonas jadi betah berlama-lama menatap wajah ca
rumah aku besok?" lanjut Ji
-a
ku. Papa pasti seneng deh kalo aku ke
lang akan membawa Jonas ke rumahnya untuk dipertemukan
Besok kamu ada k
p, "I-iya, Kak. Aku a
e rumah nemuin Papa kalo kamu
temu dengan ayahnya, sang Milyarder. Benar dugaannya, Jiya Park sungguh penuh dengan kejutan. Untuk sesaat, Jona
asuk akal apa lagi ini?'