img Gadisku Tawananku  /  Bab 3 Pengakuan | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Pengakuan

Jumlah Kata:1636    |    Dirilis Pada: 11/06/2022

m lagi sebelum kelas mata kuliah yang kedua dimulai. Ia bermaksud akan menggunakan kesempatan

upun bisa, kemungkinan mereka akan menggunakan cara lain untuk menculik gadis tersebut. Dengan obat

iat. Tangan gue masih gemeteran anjir perkara dia nolongin gue jatuh kepleset doang. Mulus b

ungi Davy, sontak terhenti begitu saja manakala kedua t

a bodyguardnya. Mana serem pula terutama yan

l baru natap matanya doang. Seolah dia nggak bak

itemenin lagi deh sama dua bodyguardnya. Bisa tu

Bisa aja mereka sengaja mantau Jiya dari jauh. Bi

baiknya kita nggak

ang bukanlah gadis sembarangan. Ia bahkan selama ini dijaga oleh para bodyguard. Jonas jadi bertanya-tanya, lal

tuk duduk agar bisa menghubungi teman-temannya dengan nyaman. Akan tetapi lagi-lagi langkah

satu gazebo yang terdapat di halaman kampus bersama seorang teman

efeminin itu mampu melumpuhkan dua orang pria bertubuh lebih besar darinya sekaligus. Yah, kendati saat itu ia menggunakan tongkat bisbol sebagai senjatanya. Tetap saja Jonas mas

tadi, Jiya Park memang terlihat sempurna bak bidadari surga, Jonas akui itu. Ia bahkan sempat terpukau oleh aura yang dipancarkan oleh gadis Park tersebut.

elihat gue lag

nya dan berpura-pura kembali berjalan pergi. Akan tetapi

! Sini ben

gu. Apa baru saja ga

senyum. Ah, sial. Senyuman yang begitu cantik. Meski dari jarak sejauh ini, Jonas tetap terpukau karenanya. Tapi lelaki

. Sini ben

benar memanggil dirinya, Jon

rk itu kembali berujar masih de

di hadapan gadis tersebut. Lelaki itu heran sekaligus penasaran kenapa g

ng tadi pagi, makasih karena

ok, nolongin kamu tadi. Soalnya kalo yang tadi

nas bertanya deng

kamu. Wah, gila. Kalo dilihat dari deketan gin

semakin bingu

irnya bisa kenalan sama kamu—Jonas, kan?” gadis itu kini mengulurka

aku?" Jonas kembali

c itu adeknya Kristy, sahabat aku. Atau ja

rada di samping Jiya sejenak dan mengangguk sedikit canggung, setelah itu

. Santai aja ngomongn

—Kak J

ajah Jiya terlihat berseri-seri menunjukkan perasaannya yang sedang bahagia. Entah kenapa hal itu membuat Jon

gadis cantik yang duduk di samping Jiya turut me

n nggak perlu mikir dua

njang, lantas mengendikkan kedua bahun

akan kedua gadis di hadapannya kini. Akan tetapi ia mendadak dib

u, nggak? Kita tukeran nomor

-h

ebih banyak sama kamu. Boleh,

ketika melihat bagaimana ekspresi Jiya yang meminta saat itu. Benar-benar menggemaskan,

ntaan remaja pada umumnya. Wajahnya memang tampan, tapi ia hanyalah pemuda dari kalangan biasa yang tentu

ar-benar laki-laki yang biasa-biasa saja. Terlebih ia punya kebiasaan buruk yakni mencuri. Mungkin satu-satunya kelebihan yang dimilikinya adalah kemampuan berlarinya yang sangat c

seorang lelaki biasa seperti dirinya mendapatkan perlakuan semacam ini dari seorang gadis, terlebih gadis itu adalah

tanyaan Jiya kembali menyadark

rusaha mengontrol dirinya, "Iya

nas yang lagi-lagi dibuat tersenyum karenanya. Pada akhirnya, keduanya pun bertukar nomor ponse

iapa tau ini justru bakal nguntungin b

ak? Ke kantin bareng, yuk?” Ji

. kayaknya aku mau la

pengusaha gendut tadi pagi. Lagipula ia juga harus menyisihkan untuk sisa uang sewa rumah yang masih kurang. B

gak laper? Aku yang traktir, d

Jonas terkejut. Apa katanya barusan? Mentra

pa aja yang kamu mau. Tenang aja, uang aku banyak, kok

rena tiba-tiba gadis itu menariknya berdiri dan langsung menggamit lengannya begitu saja. Jon

ktir lo juga ntar." gadi

aja." Kristy menggeleng dan kemba

ya

e. Ada sesuatu yang mau gue bahas sama d

kalo gitu.

ya sejenak, membuat gadis itu ber

ken

saran, kenapa Kakak n

n ini? Ma

mor hp. Dan sekarang—Kakak mau nraktir aku makan di kantin. Ya, aku ngerasa aneh a

u ngelakuin semua itu karena

maksudnya g

ku udah jatuh hati sama kamu seja

-a

pengakuan frontal gadis itu. Ponsel yang masih bera

ini benar-benar sedang mengu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY