img Dareena  /  Bab 3 terenyum | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 terenyum

Jumlah Kata:1312    |    Dirilis Pada: 12/06/2022

menciptakan hati tak hanya u

ne

an dan penurunan hasil jual dan pajak. Kening sang gadis yang berkedut sesekali diiringi mata yang memicing menjadi pe

a juga terekspos manis, membuat Eneas berdecak kagum bahwa gadis yang pernah menjadi teman bermainnya yang sangat dekat di masa keci

ri di sana. Dareena sama sekali tidak merasa terusik, terbukti dari fokusnya yang tak berpindah dari objek yang dari tadi

penanya menari di atas kertas. Alfredo menggeleng, raja itu hanya ingin berbicara

tar, ya. Tidak ap

," jawab Dareena tanpa memalingkan waja

penuh buku ini, raja itu tak ada, otomatis Eneas sedang ditunggu di luar ruang

Raja Al-Khadhra itu berhenti di paviliun. Beberapa daun berguguran serta angin yang

, Eneas turut duduk, menunggu ucapan yang aka

ngan Dareena selama

a. Lelaki itu tersenyum menawan. "Perkembangan sangat baik dalam bimbingan p

h orang ternyata," goda Alf

a, Yang Mulia. Aku hanya s

idikmu hingga sifatmu serupa dengannya," ucap Alfredo berbasa-basi

rambut pirang milik Eneas dan surai coklat Alfredo. D

af, Yang

Ene

t yang keluar dari masing-masing

trang

ng-

lepas dari tangannya. Ya, sejak mendapatkan pedang pertama, guru renta itu mulai serius mengajari Dareena

yasar kepala, lihat kepalanya, jika jantung, perhatikan dada k

kepala Lazaro, tapi gurunya itu memang seperti tak tertandingi,

tes, Dareena sempoyongan mengambil pedang, menari

Eneas yang tiba-tiba mend

a, Anak

Dareena tampak kelelahan," pinta E

sik dan keseimbangan sangat dibu

gharap balasan baik atas tindakanny

ndek-pendek, tapi ia tetap kokoh pada pendirian awal. "Mundurlah." Tanpa har

inkan anak rambut di dahinya. Napasnya memburu, bersiap menyerang. Sedangkan

H

rumput. Langit memang sudah gelap sejak tadi, namun Dar

dingin. Fokusnya pada pedang yang digenggam

kan latihan malam ini." Lazaro membalik

berdiri menyentuh tanah. "Ajari aku saja malam ini, hingga kau benar-benar

tu saja tahu mengapa Dareena tampak begitu berlebihan dalam latihan beberapa hari ini. Perang akan berlangsung seminggu lagi,

u mendongakkan kepala. Pasalnya, tak pernah ada yang berani menyentuh

rambisi, Ibu? Bahkan dengan peraturan yang men

vie

etranya mengarah pada langit yang menaungi dengan gugus gemintang, membuatnya betah berla

usai dan langsung menikahi putri bungsu Kerajaan Al-Khadra yang jelita. Namun, akankah masih ada hal yang s

aran tentang kata apa yang mereka ucapkan hingga dapat membuat hati gentar. Meski begitu, Dareena tetaplah Dareena.

t gadis itu menoleh dan mendapati Javiero—sang kakak yang du

simpul tanpa mengalihkan lagi

alam? Rela menghabiskan dua jam hanya untuk menatap kelabu, meski tak ada ornamen sedikit pun, berbicara

na denga

yang bag

melamar

h peran

ah, tentu saja aku dapat melihat matanya

ngat menjalar di pipinya, membuat

apa kau m

menggodaku?" balas Dareena, me

pa yang m

tu suka mengajaknya berdebat, menggoda, dan merecoki dirinya. Seakan melihat w

dak lagi merespons, Javie

atihanmu den

in mem

h bisa membua

tih lebih keras. Teknik berpedang, menyerang, bertahan, sampai berkuda pun tak luput diajarkan oleh Lazar

u memerintahkan bungsu Al-Khadra untuk menyerang, hingga dapat menyasar kepala sang guru, tapi mala

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY