img Dalam Belenggu Pengkhianatan Cinta  /  Bab 4 MILFA BERTEMU AMAR | 57.14%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 MILFA BERTEMU AMAR

Jumlah Kata:1529    |    Dirilis Pada: 10/07/2022

ita berpakaian serba putih khas perawat yang berd

saja. Saya dosen dari pasien Milfa yang bertanggung jawab atas pasien t

, Pak,” kata perawat wanita itu sambil menj

dijenguk?” Keiza juga mendekati per

etapi gan

uk. Perawat undur diri karena

Namun, Keiza menolak dengan alasan ia ingin menunggu

Pak. Udah gitu juga jenguknya harus gantian, kan? Jadi, saya masuk duluan aja, Pak. Barangkali Mil

iri bareng Milfa, kan,

ecil lagi, kan, Pa

ang menangani Milfa. Ia mengetuk pintu perlahan sembari me

dan menanyakan kebenaran bahwa Amar adalah penanggung jawab

iza sudah menceritakan detailnya. Amar menceritakan seperti yang ia

ulillah, kondisi pasien saat ini sudah sadarkan diri, tetapi kami masih perlu waktu untuk melihat perkembangannya. Jika sudah stabil, maka pasien bol

ingsan biasa atau gimana, ya, Dok? M

s kami, pasien shock ketika mendengar kabar yang disampaikan padanya, Pak. Sementara itu, pasien sendiri memiliki asma. Kemungkinan ia kehilangan kontrol yang mengakibatkan tersendatnya suplai oksigen ke otak sehi

Milfa yang perlu menjadi perha

penyebab asmanya agar tidak kambuh, misal tidak boleh terlalu lelah dan harus beristirahat

ik, Dok, terima kasih atas

dah menjadi kewajiban kami

*

tempat ia masuk. Namun, berada paling dekat dengan pintu darurat yang langsung menghubungkan ruangan tersebut dengan halaman depan rumah sakit di temp

melihat gadis yang biasanya ceria itu tiba-tiba harus terbaring di

ang mendapati temannya ada di sana. Tersungging seny

eiza sambil meletakkan bokongnya

tiba-tiba dirawat di sini?” Milfa mencoba memutar

dari sini.” Keiza mencoba mengalihkan pembicaraan. Ia tidak mau Milfa memikirkan

dan ingin membahasnya. “Seingat aku,

ya. Soalnya udah ada yang nunggu di luar mau gantian jenguk kamu. Oh, iy

geleng pelan. Keiza melangkah

membalikkan badan da

mau gantian

au yang bawa kamu kemari. Udah, ya, kasihan ka

ang tuaku tahu gak

u kabarin mereka dan Rendi sekalian.” Keiza melanjut

hendak menjenguk setelah ini? Beliau yang dimaksud Keiza itu siapa? Sepertin

bilik itu tidak sampai menyentuh lantai sehingga Milfa dapat melihat ke bawah dengan jelas. Le

emeja polos lengan panjang dan celana panjang berwarna gelap. Meskipun be

u tanpa berkedip dan penuh tanya. Wajah heran tidak dapat disembunyi

orang. Ia bahkan tidak tahu apa yang harus dikatakan untuk menyapa. Masih terpaku dan bibirnya kelu bukan karena terpukau dengan wajah dan penamp

mbuka suara seraya duduk di kursi di samping ranjang. Memperkenalkan diri dan bertanya tenta

iau' oleh Keiza. Selain itu, ia pun merasa bersalah karena sempat bolos pada jam kuliah

mata. Sekilas teringat dengan perkataan Keiza yang mendeskripsikan dosen itu dengan sangat spesial. Te

keluargamu. Mungkin sebentar lagi, pihak rumah s

sehat, saya ingin pu

rena mereka lebih tahu keadaanmu. Oh

ang lama gak kambuh, tetapi bel

membawa kursi roda. “Permisi, Pak, kami akan memindahkan pasien

lakukan pekerjaan mereka. Sejurus kemudian, kursi roda yang membawa Milfa di dorong oleh perawat

yang tidak begitu besar, sudah cukup nyaman untuk dihuni. Ada dua ranjang kosong dalam ruangan tersebut

Sesaat setelah dirasa aman, Amar pun pamit untuk kembali ke kampus melanjutkan tugasnya mengajar. Ia sudah membat

ni.” Amar menyodorkan kartu nama berwarna biru muda. Kemudian beralih memandang Milfa

lamat rumah dan kantor serta nomor telepon yang dapat dihubungi. Ia merasa senang mendapatkan

a kasih kepada Amar. Keiza mengantarkannya sampai

eg-degan terus selama Pak Amar di sini.” Keiza berusaha mengatur nap

Keiza yang dirasa lucu baginya. “Bau-baunya kam

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY