img Loving Because Baby  /  Bab 3 Chapter Tiga | 50.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Chapter Tiga

Jumlah Kata:1061    |    Dirilis Pada: 09/09/2022

rambut panjang itu mendesah pelan, lalu segera

seekor anjing yang selalu menjadi penjaganya selama ini. Saat menemukan Noni di sebuah perkebunan luas, yang kala itu menguarkan aroma tidak sedap karena dia sudah terjebur ke dalam selokan

nsan yang kini bera

ahu siapa yang datang dia kembali memalingkan wajahnya. Sudah tidak aneh lagi dengan kedatangan keduanya

oran yang berserakan di atas meja, tepatnya dekat beberap

dia lama sekali berpikir. Wanita itu juga melirik ke arah kekasihnya yang tampakn

at Ullya kembali membuang pandangannya ke sembarang arah. Dia sepertinya tampak kesal pada s

erjalanan, tanpa sengaja melihat brosu

ah ahli dalam berbicara, setiap kali ada yang tengah bersuara menyampaikan uc

engedipkan sebelah matanya bagian kanan ke arah kekasihnya. Dia

nita itu sudah mulai tertarik dengan pembahasan sahabatnya. Kedua matanya meny

kalau pun kamu ngelamar ke sana, enggak tahu juga deh diterima atau pun bisa jadi langsung ditolak."

a dia juga merasa kesal pada sosok Jessi yang ter

nya dengan lembut. Anjing itu masih belum terlalu dewasa, bukan bayi juga. Kalau b

gnya gitu b

juga kamu sesuai kriteria mereka." Perkataannya membuat Ullya tanpa sadar menggenggam tanganny

alamat kantor

itu kan lulusan sederajat, masa iya anga

ngan apa yang dikatakan oleh sahabatnya. Dikiranya lowongan kerja yang diberikannya itu sesua

dari sahabatnya, hal itu membuatnya merasa mala

Jatiluhu

ersebut memang ada banyak sekali pabrik juga perusahaan besar. Hal itu membu

ew dan memberikan lamarannya?

gi. Harus datang tepat

abatnya, Ullya mendorong keduanya un

pakan kekasih Jessi. Dia mengernyit dahinya h

samaan dengan ucapannya itu, Ullya menutup pintunya den

a Ullya, dua insan itu sali

pada umumnya, Baby." Saat mengatakan

kekasihnya lebih dulu agar jarak mereka t

upakan kita berdua sebagai sahabatnya karena sudah memberikannya pemberitahuan mengenai persoalan loker itu." Jessi terkikik geli saat mengatakannya. H

mbuat pikirannya terbuka jauh sampai ke sana. Akan tetapi, Jessi justru begitu pandai be

duanya terkejut karena keberadaan sosok sahaba

at keduanya lega, artinya wanita itu tidak mendengarkan percakapan mereka. Padah

embali menjawabnya. "Seperti biasa yang ka

i masuk lagi ke dalam rumahnya, menutup pintunya l

pelan. "Huft, enggak tahu teri

mati uang hasil PHK di tempat kerja sebelumnya. Tentu saja me

i kinclong. Hingga beberapa alat makeup yang sudah mulai mengering, ada pula tinggal bubuknya karena dia

enjadi pertimbangan untuk perusahaan mereka." Wanita itu sudah sangat perc

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY