img Malam Jahanam  /  Bab 5 Part 5 | 5.75%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Part 5

Jumlah Kata:1024    |    Dirilis Pada: 21/10/2022

Papa benar -

kenapa, karena aku merasa sudah melakukan kesalahan besar ke

dan sukses selalu. Maafkan papa karena tidak bisa pulang pada hari ulang tahunmu kemaren. Tapi papa sudah transfer dana ke reke

… terima

ibur panjang?

nggu la

belas. Jadi kamu sudah bisa menilai sendiri mana yang baik dan mana yang buruk bagimu. Karena itu se

. Terima

ingat rumah

menghadap ke jalan raya, tapi

aman depannya banyak pohon

u masih inga

pakai apa ke sa

iar bebas setelah ada

arikan motorku ke kampung Mama yan

mau pun roda dua. Untunglah aku memakai motor,

tiba di depan rumah Mama yang masih sangat kuingat. Bahkan pohon mangga yang berderet di depan rumah Mama masih tetap

depan, terdengar suara wanita dari am

ita itu yang masih sangat kuin

pi Mam,” sahutku yang disusu

iii… hiks… anakkuuuu… ooooooohhh… mama memang yakin bahwa pada suatu saat kamu akan datang

ng sambil kudekap pinggangnya erat

ara aku berlutut di lantai sambil menciu

nkan oleh Papa untuk menjumpai Mama. Bahkan Papa nyuruh

Mama memang mengerti kenapa kamu tidak diijinkan ke sini pada waktu masih kecil… hiks… hiks… mama berjuang untuk menen

ang aku kan sudah diijinkan untuk menjum

isak tangisnya. “Sekarang

i usia Mama sekarang

k kamu b

lang, usia Mama duapuluh t

rang kamu sudah j

Baru semes

di dalam menempuh pendidikan

iii

sepuluh tahun daripada Mamie. Jadi usiaku dengan usia Mamie dan usia Mama seperti tangga

awakannya saja sudah jauh berbeda. Mamie berperawakan tinggi langsing, sementara Mama bertubuh tinggi montok. Mata Mamie aga

rumahnya. Lalu Mama sibuk di dapur bersama seoran

ama. Sengaja aku duduk di samping Mama, karena aku menda

“Waktu masih kecil kamu seneng sekali makan abon sapi dan s

ie cuma sekali - sekali aja men

galak nggak?

, aku gak pernah dimarahi olehnya. Apalagi kekerasan,

terima dengan baik kok. Mama sudah tidak punya perasaan dendam la

Mamie gak pernah memper

ang sedikit pun tak masuk di pikiranku. Entah kenapa, aku malah teringat -

mungkin. Tapi aku merasa kamar itu bekas kamar kakek dan nenek yang sudah tiada. Jujur,

yang layak ditempati hanya ada dua

“Iya… mau tidur sama Mama aja. Sebelum kita berpisah, aku kan mas

nmu ke kamar mama gih,” k

hutku yang disusul deng

ambu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY