img Dalam Tasbih Cintamu  /  Bab 2 Pilih Jodoh | 25.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Pilih Jodoh

Jumlah Kata:1038    |    Dirilis Pada: 13/11/2022

ami sedang istirahat makan siang, tapi karena ini bulan puasa,

lo main tinder?” katanya kaget sembari meremas kepalanya tidak

Vika, “Ini gue lagi ikhtiar tahu! Lagian lo bu

gin pengajian. Katanya mau dapat yang alim. Kalau di aplikasi

a siraman ruhani dan anyes matanya karena siraman ketampanan jemaah lelakinya. Tapi jika aku datang lagi ke pengajian – t

ke kantor dan dengan bangga aku mendeklarasikan diri bahw

halaman masjid ini terbuka dan dikelilingi oleh lorong berbentuk persergi yang membentang, melingkari halaman da

. Dia yang mengucap hamdalah sontak membuatku menjawab dengan ‘Yar hamukalla

g begitu bening dengan jelas dapat kulihat. Jambangnya yang dicukur tipis membuat aura lelakinya terasa amat menggetarkan. Ia tak bicara,

ambarkan kembali bagaimana santunnya sikapnya tadi. Sedikit sekali orang yang menjawab doa bersin itu.

-bayang lelaki itu yang sialnya

a seorang wanita

tuk menikmati keindahan masjid ini – yang sebenarny

ak. Giliran nongkrong atau lihat konser aja, ng

eneur wanita. Usahanya baru satu yakni kafe. Kami dulu satu kampus tapi beda jurusan. Dia mengambil art dalam arti yang sesungguhnya bukan maksudnya ART dalam artian asisten rumah

nya kamu jam s

. “Mana ada orang puasa siang-siang ke kaf

kan persiapan buat bu

amu ini. Udah

um sempat lima langkah mulutku terasa gatal. Ingin sek

owok yang barusan lew

seorang yang tengah melangkah beberap

kul sama tangan apa lutut?” tanyaku

ikiranmu juga dilatih. Orang di sini cowok banyak banget, gimana aku ngerti cowok yang perna

ang menghantam kepala, tapi sialnya dia benar. Ini

a deh, a

ang. Sepertinya masing-masing orang di sini bergerombol dengan temannya. Lihat saja mereka, sama sekali tak ada istirahatnya, terus saja

berapa juz?

rlalu lancar. Lagian ini juga baru hari

. Aku

melewati barisan putri, pandangannya menunduk ke bawah dan ketika dia melewati barisan putra, dia menyalami mereka sembari menebarkan senyuma

” Widya mengguncan

yar. Aku pun memandang Wi

bicara mala

ganteng.” Aku menunjuk pemuda tadi yang ki

oh, Balqis. I

, baru pandangan kedua dan seterusnya itu dos

gantengnya nggak ketulungan.

n?” tebakku sembar

mending ke sini. Aku aja nggak tahu kalau yang ngisi itu Mas Mustafidz.” Meski berkata demikian, wajah Widya be

kamu kenal

itu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY