img Mencintai Pria Misterius  /  Bab 7 Putus Asa | 70.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 7 Putus Asa

Jumlah Kata:1083    |    Dirilis Pada: 16/11/2022

melihat pemandangan kota Surabaya yang sangat in

mitan hidup. Oh Tuhan, aku juga ingin seperti teman-teman yang lain. Mereka bisa sangat bahagia hidup

di di hidupku seolah tidak ada hentinya. Masalah satu s

rdengar suara, Sofia benar-benar sudah merasa hidupnya tak berguna. Ingin sekali rasanya ia

ang dan disusul oleh kaki kirinya yang juga sudah berada di atas kursi. Tatapannya kini terlihat kosong ke

edua tangannya, yang ada di pikirannya saat ini hanyalah kalau

us meninggalkanmu bersama dengan abang. Aku yakin abang pasti bisa menjaga ibu sampai nanti kita bertem

at itu tiba-tiba ada sebuah tangan kekar yang menahannya sampai

aki-laki yang tadi ia temui di atas tangga

ki yang menggagalkan aksinya itu. “Mengapa kau menarikku, aku ingin l

laki-laki berwajah bule itu

lebih memilih untuk beranjak pergi meninggalkan orang menyebalkan itu sendirian di atas roo

ki-laki itu dan segera pergi dengan kaki

itu yang keluar dari mulu

nggalkannya tiba-tiba sebuah senyu

ya sampai ingin nekat terjun dari atas sin

arang sudah waktunya istirahat. Laki-laki berwajah bule itu memut

ng baru saja ia selamatkan itu masih sangat jelas di pikirannya. Cara gad

*

nya waktu cukup lama untuk sampai disana. Satu persatu lantai mulai ia turuni hingga kini ia sudah sampai di lantai 2 yang artinya sebenta

laki yang tak asing baginya. Sosok laki-laki yang sudah sejak lama bera

h ia temui akhirnya bisa kembali dilihatnya. jantungnya kini berdetak sangat kencang seper

ah sampai di lantai 1?” ucap seorang laki-

ng yang juga berada di dalam lift, perlahan Sofia mulai

Permisi,” ucapnya pada laki-laki tua

i saat ini?” gerutu nya sambi

kamar mandi, Sofia segera berlari menuj

menangis di atas rooftop tadi, tak lupa sebuah senyuman k

kasih karena sudah menolongku, hingga akhirnya aku selamat dan kini

hidupkan air wastafel dan segera membasuh

u?” ucap Sofia dalam hati dan segera keluar setelah

lan menuju ke kantin. Tatapan Selin masih saja terkesan tajam jika melihatnya, entah ba

pergi ke kantin dengan langkah kaki yang sedikit di pelankan.

ngat pelan,” ucap gadis bernama Dara y

terlepas Dara,” sahut Sofia deng

an tawa karena sahabatnya itu memang bena

ejadian itu aku tak melihatmu

ahabatnya itu. “Ee…, tadi aku dipanggil pak Arwana ke ruangan

ipi itu pada Dara dengan harapan semoga dia tak lagi

u saja yang pesan makanan,” ujar Dara sa

pa menu yang kamu pesan saja,” jawab ga

si ku baik-baik,” ucap gadis kecil itu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY