Buku Elisien
/0/14053/coverbig.jpg?v=7e0d176489644b6ba2c79e368d7189be)
Wanita Di Dada Suamiku
Mariam sudah sangat percaya diri bahwa dirinya bisa menjadi pengganti bagi wanita yang telah tiada dalam hidup suaminya. Namun, ternyata Adam masih membiarkan mendiang istrinya bertakhta di hatinya sekalipun sudah delapan tahun dia dan Mariam menikah. Ukiran dari jarum dan tinta di dada sebelah kirinya bukan hanya sebatas simbol, melainkan tanda bahwa mendiang istrinya-Medina tidak bisa tergantikan. Bayang-bayang masa lalu suaminya menghantui Mariam, rasa marah dan cemburu pada yang sudah mati terasa seperti perasaan bodoh baginya. Hanya saja, memang begitu adanya. "Lalu, kenapa tetap menikahiku kalau hatimu masih untuk dia yang sudah mati?" Adam terdiam lama. "Ambil saja nisannya untuk menemani tidurmu." Kalimat terakhir Mariam sebelum akhirnya dia bungkam untuk Adam untk awaktu yang lama.