Bagaimana jika pernikahan yang selalu kau mimpikan malah menjadi kehidupanpun yang pelik?
Bagaimana jika pernikahan yang selalu kau mimpikan malah menjadi kehidupanpun yang pelik?
Gubrak!
Pintu tiba-tiba didorong dengan keras, Aku yang sedang tertidur langsung terkejut. Bang Awan tampak berdiri di depan pintu.
"Dasar isteri pemalas!"
Tanpa babibu bang Awan segera menyiram wajahku dengan segayung air, Aku yang masih setengah sadar tentu saja kaget bukan main, itu karena hidungku dimasuki sedikit air. Aku terdiam sambil mengelap wajahku pelan.
"Semenjak Kamu hamil, kamu jadi semakin pemalas dan tidak menghargai suami sama sekali, apa karena janin didalam kandunganmu ya?!" Omelnya keras.
Bang Awan kini berjalan mendekatiku dan menampar keras perutku. Repleks kupegang perutku.
"Ya ampun bang, Abang apa-apa sih, sakit tahu bang. Janin yang ada didalam kandunganku ini adalah anak kamu bang! Kok kamu bisa-bisanya setega itu. Lagian sekarang aku ngak enak badan Bang."
"Kalau ngak mau dimarahin suami, ya pinter-pinter dong! Kamu ngak masak ya pagi ini!" Bentaknya.
"Maaf bang, bukannya Aku ngak mau masak tapi duit yang abang kasi sudah habis."
"Habis?" Tanyanya datar.
"Iya, habis bang dan uang yang Abang kasih itu ngak cukup."
"Ngak cukup kamu bilang?"
Aku mengangguk dan kini wajah serta tangannya mendekat. Bang awan mengelus pundakku, perlahan tangannya naik keatas, Aku diam saja, menelan saliva dan--
"Auw... Sakit Bang! Apa yang abang lakuin?" Tanyaku sambil meringis karena dia tiba-tiba menyentak ujung rambutku.
"Kuperingatkan sama Aku, kalau terus-terus kamu kayak gini bisa aja Aku tinggalin kamu!"
"Jangan Bang, kumohon maafin salahku bang, Aku akan berusaha cari kerja supaya setiap hari Aku bisa siapin makanan buat kamu bang." Bantahku pelan.
Karena Aku ngak mau bang Awan ninggalin Aku. Ya, biar saja Aku seperti wanita bodoh tapi ini semua kulakukan demi janin yang kukandung! Aku ngak mau jika nanti anak ini lahir tanpa Bapak, Aku tidak mau. Biarlah untuk saat ini Aku harus bisa mengalah.
"Nah gitu dong! Kalau jadi isteri itu harus bisa mikir, gimana cara bahagiain suami. Kalau gitu, mandi sana gih! Cari hutangan apa kek untuk makan hari ini!"
"Iya bang."
Aku segera bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju toilet. Bang awan hanya memandangku dengan senyumnya yang kecut.
Sudah beberapa minggu ini Bang awan hanya menganggur di rumah karena dia bilang lagi tidak ada borongan. Suamiku itu pekerjaannya adalah tukang bangunan. Aku mengiyakan saja walaupun sebenarnya jika dia memang mau bekerja dan memang ada niat, kan bisa cari kerja apa saja yang penting menghasilkan duit. Toh di kota kami tinggal ini lahan pekerjaan masih mudah dicari. Kerjaan Bang Awan di rumah hanya ngopi, tidur dan bermain ponsel saja.
Setelah mandi serta berpakaian Aku segera ke warungnya bu Siti yang merupakan warung kecil di depan kontrakan kami. Berharap bisa ngutang apa saja.
Aku berjalan dengan langkah bingung, apa iya Bu Siti mau ngutangin? Aku malu, ya Aku malu sekali sebenarnya, karena kami berdua belum cukup lama tinggal di sini. Takutnya Bu Siti ngak percaya! Maklumlah zaman sekarang sulit sekali cari orang yang jujur walaupun ada tapi kemungkinan hanya beberapa persen.
"Bu," panggilku pelan.
"Eh kamu Asti, mau beli apa?" Tanyanya sambil tersenyum ramah.
"Anu bu." Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Bingung harus dimulai dari mana.
"Apa? Kok kayaknya gugup begitu?"
"Bu, sebenarnya kedatangan saya kesini bukannya mau beli, tapi.. " Aku tak melanjutkan kata-kataku yang terasa tertahan di tenggorokan.
"Tapi apa?"
"Mau ngutang Bu." Tukasku cepat.
"Ngutang?" Bu Siti tersenyum hambar.
"Iya bu, atau kalau Ibu merasa keberatan Ibu bisa kasih kerjaan apa saja yang penting bisa menebus barang yang akan saya hutang."
"Beneran kamu mau? Memangnya Awan ngak kasih kamu duit ya? Atau dia belum gajian? Perasaan udah hampir dua minggu ngak pernah lihat Awan lewat."
"Bang Awan lagi ngak punya pekerjaan bu."
"Oh, ya udah ambil aja dulu barangnya nanti kamu kesini lagi buat nebus hutangnya."
Aku langsung tersenyum dan berkali-kali mengucapkan terimakasih pada Bu Siti. Alhamdulillah Aku punya tetangga yang cukup baik.
Aku mulai mengambil bahan yang kuperlukan, seperti telur, kecap dan juga masako. Hari ini aku mau masak telur kecap saja karena menurutku itu lebih cepat dan praktis. Maklumlah bang Awan mungkin sudah sangat kelaparan sehingga emosinya pun sampai meledak-ledak begitu.
"Sudah Bu, ini saja, semuanya berapa bu?" Tanyaku yang sudah meletakkan bahan masakan di atas meja kasir milik bu Siti.
"Ini saja ya?"
Aku mengangguk.
"Telur 3 butir 6 ribu, kecap 1 bungkus 3 ribu dan masako 2 bungkus 1 ribu jadi totalnya 10 ribu aja." Ucap Bu Siti sambil memasukkan belanjaanku.
"Kok cuma sedikit? Apa ngak kurang?"
"Mudah-mudahan sih ngak Bu, lagian nanti kalau butuh lagi, saya masih berharap Bu Siti mau ngutangin saya lagi." Jelasku.
Sebenarnya sih Aku merasa tak enak hati tapi ini semua terpaksa kulakukan agar bang Awan tidak marah-marah terus denganku.
"Ya sudah."
"Terimakasih Bu, jadi langsung saya bawa ya Bu belanjaannya."
Wanita paruh baya itu hanya mengangguk saja, akupun pulang dengan perasaan yang sedikit lega.
Sesampainya di rumah, kuucapkan salam dan Akupun masuk, kulihat bang Awan sedang duduk di atas kursi sambil menghirup kopi hitamnya. Tak lupa ponsel kesayangannya. Bang Awan tak menghiraukan kedatanganku menoleh pun tidak. Aku melangkah saja.
"Mau punya uang banyak ngak?" Tanyanya tiba-tiba tapi tatapannya masih fokus ke ponsel.
BUNGA adalah perempuan cantik yang memiliki masa lalu, sampai akhirnya bertemu dengan seorang CEO bernama RIO XEN ZHIN Pengusaha dari jepang berhati dingin. Lelaki kaya, tampan, di segani. Dan wajah itu sama percis. Mirip mantan tunangannya yang telah meninggal dunia. Rio lalu Menikahinya hanya karena membalas jasa akankah Bunga bisa melupakan masa lalunya?
Menurut banyak orang, William menikahi Renee karena terpaksa. Kini, wanita yang benar-benar dicintainya telah kembali-dan sedang hamil-mereka tidak sabar menunggu William meninggalkan Renee. Secara mengejutkan, Renee sangat terbuka tentang ini."Jujur saja, justru aku yang minta cerai. Aku lebih ingin ini daripada kalian semua!"Tapi banyak orang anggap itu hanya upaya sia-sia untuk menjaga gengsi. Sampai akhirnya William membuat pernyataan sendiri."Tidak akan ada perceraian. Siapa pun yang menyebarkan rumor palsu akan menghadapi gugatan!" Renee hanya bisa mengernyit. "Si gila ini mau apa lagi sekarang?"
Sinta butuh tiga tahun penuh untuk menyadari bahwa suaminya, Trisna, tidak punya hati. Dia adalah pria terdingin dan paling acuh tak acuh yang pernah dia temui. Pria itu tidak pernah tersenyum padanya, apalagi memperlakukannya seperti istrinya. Lebih buruk lagi, kembalinya wanita yang menjadi cinta pertamanya tidak membawa apa-apa bagi Sinta selain surat cerai. Hati Sinta hancur. Berharap bahwa masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki pernikahan mereka, dia bertanya, "Pertanyaan cepat, Trisna. Apakah kamu masih akan menceraikanku jika aku memberitahumu bahwa aku hamil?" "Tentu saja!" jawabnya. Menyadari bahwa dia tidak bermaksud jahat padanya, Sinta memutuskan untuk melepaskannya. Dia menandatangani perjanjian perceraian sambil berbaring di tempat tidur sakitnya dengan hati yang hancur. Anehnya, itu bukan akhir bagi pasangan itu. Seolah-olah ada penghalang jatuh dari mata Trisna setelah dia menandatangani perjanjian perceraian. Pria yang dulu begitu tidak berperasaan itu merendahkan diri di samping tempat tidurnya dan memohon, "Sinta, aku membuat kesalahan besar. Tolong jangan ceraikan aku. Aku berjanji untuk berubah." Sinta tersenyum lemah, tidak tahu harus berbuat apa ....
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Alea Marisa Herlambang adalah gadis 19 tahun yang cantik dan cerdas. Gadis yang selalu patuh pada orang tua dan tidak pernah macam-macam. Setelah ayahnya terlibat kasus korupsi besar yang banyak merugikan negara, Alea bukan hanya ikut menjadi bahan bully semua orang di penjuru negeri, dia juga harus terpaksa berhenti dari kuliahnya dan kehilangan masa depan. Harta keluarganya dibekukan negara, ibunya mendadak struk karena suaminya yang tertangkap bersama wanita muda di sebuah hotel. Alea sudah tidak memiliki apa-apa dan tidak mungkin dia mengharap belas kasihan keluarga paman serta bibinya terus-menerus. Selain itu juga tidak ada yang mau memperkerjakan anak seorang koruptor, semua orang mencaci dan membencinya, bahkan memberi doa buruk untuk mereka. Untuk bisa mengurus ibunya Alea terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu yang anak laki-lakinya juga merupakan teman Alea di kampus. Apakah Alea akan tahan menjalani pernikahan dengan pria yang terlihat lebih pantas menjadi ayahnya? sementara anak laki-laki dari suaminya itu juga mencintai Alea sejak lama dan tidak pernah berhenti mengganggunya.
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?
Lima tahun setelah pernikahan mereka, Tobias Stevens menghadapi kebangkrutan dan terjerat utang besar. Kesehatannya memburuk dan dia bekerja serabutan sebagai kuli di sebuah gudang tua. Penghasilannya nyaris tidak cukup untuk membayar sewa. Untuk mendukung keluarga, Dorothy bekerja di siang hari dan mengumpulkan botol di pinggir jalan untuk dijual pada malam hari, sering kali dia membawa putrinya, Margaret Stevens, bersamanya. Pada hari ulang tahun Dorothy, Margaret memberikan kejutan dengan membawakan kue mangkok murah yang dibeli dari uang yang dia kumpulkan selama setengah tahun. Dorothy terharu hingga meneteskan air mata. Setelah menabung dengan tekun selama berbulan-bulan, akhirnya dia berhasil mengumpulkan cukup uang untuk membeli tiket dan membawa Margaret ke taman bermain yang selalu diimpikannya. Saat tiba di pintu masuk, tak disangka mereka malah melihat Tobias di sana. Salah satu tangan pria itu melingkar di pinggang cinta pertamanya, Liza Briggs. Sedangkan tangan lainnya menggandeng putri Liza, Sandra Briggs. Mereka sedang menuju ke wahana. "Ayah ...." Margaret memanggil dengan suara lantang ke arah sosok Tobias. Seorang petugas taman bermain segera berbalik dan menghentikan Dorothy dan Margaret. "Maaf, taman bermain ditutup untuk acara pribadi yang diadakan oleh Pak Stevens hari ini. Kalian bisa kembali di lain hari."
© 2018-now Bakisah
TOP
GOOGLE PLAY