Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Kesayangan Sang CEO
Kesayangan Sang CEO

Kesayangan Sang CEO

5.0
136 Bab
8.2K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Dirgantara Mandegra Rajendra, Ceo tampan berusia 27 tahun yang merupakan anak kedua dari pasangan Kendrick Rajendra dan Ellisa Meranti Rajendra. Terlahir dari keluarga pembisnis membuat Dirga berhasil mendirikan perusahaannya sendiri tanpa campur tangan dari keluarganya. Sukses di usia muda membuat banyak rekan bisnisnya yang iri padanya. Ada salah satu rekan bisnis Dirga yang tega menjebak dirinya menggunakan obat perangsang dan membuat ia meniduri seorang gadis yang tak sadarkan diri di kamar hotel. Zaskia Adya Mecca gadis cantik berusia 25 tahun itu di jebak oleh Inez adiknya sendiri menggunakan obat tidur hingga membuatnya tak sadarkan diri. Dan membuat calon suaminya membatalkan pernikahannya yang sebentar lagi akan di gelar. Dirga pun memutuskan untuk menikah dengan Zaskia sebagai bentuk tanggung jawab. Tapi apa kabar nikahan mereka akan berjalan dengan mulus? Tentu saja tidak

Bab 1 Ternyata Masih Virgin

"Maaf saya terlambat tuan Dewa" sapa Dirga

sambil mengulurkan tangannya kepada Dewa rekan bisnis Dirga.

"Tak masalah tuan Dirga, kami juga belum lama sampai Kok" sahut Dewa sambil membalas uluran tangan Dirga.

Dirga sedang melakukan meeting di sebuah restoran yang berada di salah satu hotel milik keluarga Rajendra. Dirga datang kesitu sesuai dengan permintaan klien Dirga.

Dewa meminta sekretarisnya untuk

mempresentasikan proposal kerjasama yang ia tawarkan kepada Dirga.

Dewa sengaja menyuruh sekretarisnya berpakaian seksi untuk menggoda Dirga. Agar Dirga mau menyetujui kerjasama tersebut.

"Bagaimana pendapat anda tentang penawaran dari perusahaan kami tuan" tanya Sekretaris Dewa dengan gaya genitnya.

"Tidak, keuntungan yang anda tawarkan kepada saya terlalu sedikit tuan Dewa, saya meminta 70% keuntungan untuk saya, bagaimana?" tawar Dirga sambil menyilang kan kedua kakinya.

"Bagaimana kalau 60% tuan" Dewa mengajak bernegosiasi kepada Dirga.

Awalnya ia menawarkan keuntungan masing-masing 50% namun Dirga menolaknya, makanya ia menaikkan menjadi 60%.

"Iya atau tidak sama sekali" tegas Dirga membuat Dewa mengepalkan tangannya. Dirga selalu memperhitungkan keuntungan yang ia dapat, karena ia tak mau di bodohi oleh rekan bisnisnya.

Lalu Dirga mengambil gelas dan meminum minuman yang sudah di sediakan oleh Dewa. Dewa tersenyum smirk ketika melihat Dirga meminum habis minuman yang sudah ia sediakan.

Lima belas menit berlalu, Dirga mulai gelisah

dalam duduknya, dia merasakan panas pada tubuhnya. "Anda kenapa tuan" tanya Roy asisten Dirga.

"Entahlah Roy, tiba-tiba tubuhku terasa panas" sahut Dirga sambil membuka kedua kancing kemejanya.

Dewa yang melihat itu langsung memberi kode pada sekretarisnya untuk mendekati Dirga. Sasa yang tak lain sekretaris Dewa pun langsung bangkit dan duduk di sebelah Dirga.

"Anda kenapa tuan Dirga? Apa anda membutuhkan bantuanku" tanya Sasa dengan suara dibuat-buat sambil tangannya meraba dada Dirga.

Membuat Dirga semakin bergairah, Dirga tetap mempertahankan kewarasannya.

Brughhh...

Dirga mendorong tubuh Sasa hingga terdorong kebelakang. Ia bangkit dari tempat duduknya, dia berdiri sambil menatap tajam ke arah Dewa

"Kita batalkan kerjasama ini" tegas Dirga. Setelah itu ia mengalihkan pandangannya ke

arah sang asisten. "Kau urus sisanya Roy, kau tahu apa yang harus kau lakukan" perintah Dirga kepada sang asisten.

"Baik tuan" sahut Roy patuh.

Brakk..

Dirga keluar dari ruangan itu sambil membanting pintu. Dengan langkah gontai Dirga masuk kedalam lift dan naik ke lantai atas, dia berjalan sambil berpegangan tembok menuju ke kamar yang biasa ia tempati ketika sedang menginap di hotel tersebut.

Sesampainya di depan kamar Dirga langsung

mendobrak pintu kamar hotelnya. Dia sudah tidak tahan dengan kondisi tubuhnya yang semakin terasa panas, ia ingin segera

mendinginkan tubuhnya.

"Shitt... Sepertinya mereka sengaja memasukkan obat lucnut itu ke dalam minumanku" umpat pemuda tersebut.

Namun, ketika dia masuk kedalam kamar hotelnya ia justru di suguhkan oleh pemandangan yang membuat gairahnya semakin meningkat.

Seorang wanita sedang terbaring di atas ranjangnya dalam keadaan tak sadarkan diri, entah wanita itu tertidur atau pingsan Dirga tak tahu.

Dirga berjalan dan melangkahkan kakinya menghampiri wanita tersebut sambil melepaskan seluruh pakaiannya, ia hanya menyisakan celana dalamnya saja. Dia langsung merangkak naik ke atas ranjang dan langsung menindih tubuh gadis tersebut.

Dirga melumat bibir gadis itu dengan sangat rakus, Dirga yang sudah tidak tahan langsung saja membuka celananya dan langsung melakukan penyatuan.

Gadis itu masih tidak sadarkan diri, sepertinya gadis tersebut dalam pengaruh obat bius.

*****

Pagi hari suara dering ponsel membangunkan Dirga yang sedang terlelap sambil memeluk tubuh gadis itu. Ia meraih ponselnya yang berada di atas nakas.

"Hallo, Ada apa kau menelponku?" sapa Dirga dengan suara serak khas bangun tidur.

"Perusahaan kita yang di Eropa sedang mengalami masalah tuan, beberapa investor menarik uang investasinya dari perusahaan kita" ucap orang tersebut dari sebarang telpon.

"Bagaimana bisa hah" kaget Dirga karena pagi-pagi sudah mendapat kabar buruk yang menimpa perusahaanya.

"Saya lagi mencari penyebabnya tuan"

"Baik, kau atasi terlebih dahulu setelah ini aku

akan langsung terbang kesana. Setelah mengucap seperti itu Dirga langsung mengakhiri sambungan telponya.

Dengan perlahan Dirga bangun dan mendudukan tubuhnya, ia melihat kesamping ternyata gadis yang ia tiduri semalam masih saja terlelap.

Dirga menyingkap selimutnya, tanpa di sengaja ia melihat noda merah yang ada di spreinya.

"Ternyata dia masih perawan" gumam Dirga sambil mengusap noda merah itu sambil tersenyum bangga. Setelah itu ia berjalan menuju ke kamar mandi dan menghilang di balik pintu.

Dirga mulai mengguyur tubuhnya di bawah shower, dia membersihkan tubuhnya dari sisa bekas percintaan semalam. Setelah di rasa cukup, Dirga keluar dari dalam kamar mandi, setelah itu dia langsung memakai pakaiannya.

Dirga mengambil ponselnya dan menghubungi Roy asistennya.

"Siapkan pesawatku sekarang juga Roy, kita harus segera terbang ke paris" perintah Arga kepada sang asisten dari sambungan telponnya.

"Baik tuan" sahut Roy, setelah itu langsung

mematikan ponselnya. Dirga memasukkan ponselnya kedalam saku jasnya, setelah itu dia duduk di tepi ranjang. Di belainya wajah gadis itu dengan penuh perasaan.

"Maaf, aku tak bisa menunggumu hingga bangun karena aku harus pergi sekarang juga, aku berharap kamu akan menghubungiku setelah kamu terbangun

nanti. Setelah urusanku selesai aku akan langsung mencarimu" ucap Dirga sambil menatap wajah gadis itu lalu mencium keningnya.

Sebelum pergi meninggalkan kamar Dirga meninggalkan kartu nama serta kalung yang sering ia pakai di atas meja. Tak lupa dia juga meninggalkan pesan tertulis untuk gadis itu.

Dirga pergi meninggalkan hotel lalu mengemudikan mobilnya menuju ke bandara untuk terbang langsung ke paris dia harus segera menyelesaikan masalah di perusahaannya.

**** ***

Dirga termasuk pemuda yang sukses di usia muda, ia berhasil merintis usahanya sendiri tanpa bantuan orang tuanya.

Awalnya Dirga bekerja di perusahaan Rajendra milik keluarganya, tapi setelah ia mendapatkan cukup ilmu di dunia bisnis, ia meminta ijin kepada orang tuanya untuk mendirikan perusahaan sendiri.

Dirga ingin berdiri di kakinya sendiri tanpa

bergantung dengan orang tuanya. Meski tak bisa di pungkiri nama besar ayah serta kakaknya di dunia bisnis tentu sangat memuluskan langkah Dirga.

Itu namanya privilege dan Dirga mampu memanfaatkan privilege yang ia miliki dari nama besar ayahnya. Ia tak malu mengakuinya karena tak semua orang mempunyai privilege dan mampu memanfaatkan privilage tersebut.

Awalnya Kendrik sang ayah melarangnya, karena dia ingin putra bungsunya itu tetap bekerja dan mengelola perusahaan Rajendra bersama sang kakak yaitu Rajawali Nusindo Rajendra.

Namun Dirga terus membujuk sang ayah hingga akhirnya Kendrik pun mengijinkannya. Dan sekarang perusahaan New Shapire yang di didirikan Dirga sudah berkembang pesat bahkan hampir setara dengan perusahaan Rajendra yang saat ini di kelola oleh sang kakak.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY