/0/17685/coverbig.jpg?v=b93dd29a999ddf58edb3b9e477fdea5b)
Seorang anak laki-laki yang dibuang oleh keluarga karena persaingan antara mereka Beruntung dia ditemukan oleh seorang Resi adiluhung weru sadurunge wisara yang menggemblengnya menjadi seorang pemuda sejati nan gagah perkasa
Seorang anak laki-laki yang dibuang oleh keluarga karena persaingan antara mereka Beruntung dia ditemukan oleh seorang Resi adiluhung weru sadurunge wisara yang menggemblengnya menjadi seorang pemuda sejati nan gagah perkasa
"Wuuussh"
"Wuuussh"
Air semilir mengiringi bayangan putih yang melesat cepat, kedua alas kaki bayangan putih menapaki daun dari satu pohon ke pohon lain tanpa menggerakkan daun yang dipijak
"Sreeett"
Bayangan putih mendarat di salah satu pohon tanpa menggerakkan tangkai apalagi pohon, hal itu menunjukkan jika sosok bayangan hitam memiliki ilmu meringankan tubuh tingkat tinggi
Setelah bayangan putih berdiri di dahan pohon, tampak sosok bayangan putih tersebut seorang lelaki berpakaian celana putih dengan tutup kepala dengan warna yang sama, bisa dipastikan bahwa dia adalah seorang Resi
Rambut yang panjang serta jenggot yang sudah memutih menandakan usianya sudah melebihi paruh baya
Sembari bersandar di batang pohon, daun telinga sebelah kiri sang Resi bergerak-gerak
"Tidak mungkin ada bayi di tengah hutan tutupan jauh dari perumahan warga" Kata sang Resi dalam hati
Dia arahkan pandangan ke sumber suara "Benar itu suara bayi!" Sang Resi bermonolog
Kemudian kembali melayang menuju ke suara tangisan bayi
Semakin lama makin terdengar suara bayi menangis, di sebuah pohon sonokeling yang lebat, sang Resi kembali bertengger lalu memandang ke bawah
Tersentak sang Resi ketika dia melihat ke bawah pohon, sosok harimau belang yang baru sampai ke bawah pohon sembari menggigit pakaian compang-camping seorang anak manusia yang terus menangis keras
Sang harimau menoleh ke belakang lantas dengan cepat meletakkan bayi tidak jauh dari pohon yang dihinggapi Resi Cipta Wening
Bayi menangis lebih keras seakan si jabang tahu masalahnya bisa kapan saja menimpa dirinya, apalagi pada saat si belang membuka mulut lebih lebar
Terkesiap Resi Cipta Wening, dia angkat telunjuk ke atas, dari telunjuk kanan sang Resi keluar cahaya putih tipis, selang kemudian, tangan kanan diturunkan dan telunjuk sang Resi dihentakkan ke bawah pohon sonokeling
"Ajian Telunjuk Dewa!"
Resi Cipta Wening merapalkan kesaktiannya
Sekilas tentang "Ajian Telunjuk Dewa" ; merupakan ajian tanpa tanding yang bersumber dari olah pernapasan, yang tenaga dalam pemiliknya terpencar lewat Jari telunjuk, semakin tinggi tingkatan ajian maka kekuatan tenaga dalam yang keluar dari telunjuk tidak tampak secara kasat mata tetapi mampu seekor gajah sekalipun
Kembali ke jalan cerita, sebelum Jari telunjuk lurus searah dengan kepala harimau belang
"WUUUSSH"
Angin berhembus kencang dari sisi kiri si belang, tiba-tiba sang harimau terpental
"BUGH"
Tubuh si belang ambruk membentur pohon jati alas yang tumbuh di sebelah pohon sonokeling
"Auuumm"
Mengerang sang harimau belang, tubuhnya yang kesakitan menjadikan raja hutan tidak langsung mampu berdiri lagi
"AUUUMM"
Raungan pertanda ketakutan harimau atas kemunculan sosok hitam yang menatap tajam penuh dengan kebencian padanya ditambah lagi dari mulut sosok hitam terdengar suara melengkapi panjang dan memekikkan telinga yang mendengarnya
Perlahan si belang bangun lalu sekali lagi mengaum kemudian raja hutan pergi meninggalkan sosok hitam
Setelah kepergian si raja hutan, terlihat sosok hitam bersuara lagi dan selang kemudian melesat kearah si jabang bayi
"Wuuush"
sosok hitam tersebut berubah wujud menjadi udara putih tipis
"Wruuutt"
Bagaikan terhisap dalam pernapasan, udara putih jelmaan sosok hitam masuk ke tubuh si jabang bayi melalui lubang hidung sedikit demi sedikit hingga tak tersisa
Tangisan yang semula keluar dari mulut si bayi perlahan berangsur-angsur berhenti digantikan suara tawa riang dari mulut sang jabang bayi
Bagi orang yang tidak melihat dari awal tentu saja mereka tidak melihat kejanggalan pada sang bayi, tetapi jika mereka menyaksikan bagaimana kejadian yang sebenarnya maka mereka akan tahu keistimewaan sang bayi
Begitu pula dengan Resi Cipta Wening, beliau tertegun menyaksikan raga si jabang bayi mampu menjadi tempat bersemayamnya sosok hitam yang belum pasti berasal dari mana dan dari bangsa apa
Namun demikian sang Resi segera ingat akan Purwa daksina bahwa setiap makhluk terutama manusia diciptakan oleh sang Hyang Murbeng Dumadi dengan menjalankan tugas masing-masing
Menyadari semua itu, Resi Cipta Wening tahu jika si jabang bayi memiliki kemampuan yang lebih daripada bayi lainnya
"Gusti Hyang Agung... Mimpi apa aku semalam... sehingga hari ini mengalami peristiwa yang terjadi di luar nalar manusia biasa!" Membatin sang Resi
Untuk beberapa saat, sang Resi memperhatikan sang bayi dari tempatnya bertengger, beliau ingin tahu sesuatu yang ganjil apalagi yang akan terjadi pada anak manusia yang berada dibawah pohon sonokeling itu
Satu putaran tasbih sang Resi wirid
Dua putaran tabsbih
Hingga lima putaran tasbih lebih Resi Cipta Wening menunggu kondisi bayi dan keadaan sekitar tetap tenang
"Semoga keputusanku ini mendapat restu dari sang Hyang Widi!" Dalam hening sang Resi berdoa
Setelah dipastikan benar-benar keadaan aman, Resi Cipta Wening melayang turun dua langkah dari bayi yang tergeletak di tanah dan tengah mengisap ibu jari tangannya
"Putra siapakah ini, pasti orang tuanya mencari keberadaan bayi ini!" Resi Cipta Wening masih memandang sang bayi
Bertambah dekat posisi Resi Cipta Wening dengan sang bayi, dia makin tahu rupa dari si jabang
"Lebih baik aku bawa ke kampung terdekat, siapa tahu ada orang tua yang kehilangan bayi mereka!" Sang Resi berjongkok dengan kedua tangan menjulur ke si jabang bayi
Setelah tidak terlalu jauh jarak diantara keduanya tampak wajah si bayi memancarkan aura tidak seperti bayi biasa, setiap kedipan mata sang Resi, beliau melihat gurat muka yang berbeda-beda
Pada saat tangan Resi dekat dengan sang bayi, Bak gayung bersambut, kedua tangan bayi juga terangkat meraih tangan Resi Cipta Wening seakan sang jabang bayi ingin peluk oleh sang Resi
Dalam waktu sekejap mata, si jabang bayi sudah dalam pelukan Resi Cipta Wening
"Wow... Ada apa ini?"
Pertanyaan terbersit dalam kalbu sang Resi
Seketika tubuh beliau terasa panas dingin disusul gemetar seperti orang kedinginan tetapi wajah sang Resi merah padam dan dari kepala keluar asap putih
Segera Resi Cipta Wening berjongkok dan lanjut sila sementara si jabang bayi diposisikan dipangkuannya, selang kemudian sideku sedekap mangun tunggal ingat sama Tuhan yang Maha Perkasa
Bibir sang Resi komat-kamit berdo'a serta mengalurkan hawa murni untuk menetralisir kekuatan ghaib yang keluar dari si jabang bayi, perlahan tubuhnya mulai tenang, wajahpun sudah tampak normal begitu pula dengan hilangnya asap putih dari ubun-ubun Resi Cipta Wening
Setelah suhu tubuh normal, Resi Cipta Wening membuka kedua mata dibarengi dengan menarik napas panjang seiring dengan kedua tangan diangkat sejajar dada
Sejarak kedipan mata, Resi Cipta Wening bangun dari semedi, tanpa menoleh ke kiri dan kanan beliau hentakan kaki kiri ke tanah
Resi Cipta Wening melesat menerobos rimbunan pepohonan hutan, dilihat dari arah yang beliau tempuh dapat dipastikan menuju ke kampung terdekat dari hutan tutupan
Ajian Kijang Menjangan yang dikatakan oleh sang Resi mempercepat lari beliau sampai ke kampung. Dan benar saja sebelum condong ke Barat Resi Cipta Wening sudah sampai batas kampung
Lari sang Resi diperlambat dan selang beberapa saat beliau menghentikan lari supaya tidak menarik perhatian warga dan dapat mengamati situasi kampung yang akan dilewati
Warga-warga yang kebetulan berpapasan dengan Resi Cipta Wening, mereka melihat pada bayi yang dibopong sang Resi
"Resi dari mana? Bayi siapa yang digendong?"
Pertanyaan wajar yang dilontarkan para penduduk kampung pada orang-orang yang datang ke kampung mereka
Resi Cipta Wening tidak terlalu risau dengan pemikiran warga, beliau menuju ke balai kampung
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Megan dipaksa menggantikan kakak tirinya untuk menikah dengan seorang pria yang tanpa uang. Mengingat bahwa suaminya hanyalah seorang pria miskin, dia pikir dia harus menjalani sisa hidupnya dengan rendah hati. Dia tidak tahu bahwa suaminya, Zayden Wilgunadi, sebenarnya adalah taipan bisnis yang paling berkuasa dan misterius di kota. Begitu dia mendengar desas-desus tentang hal ini, Meagan berlari ke apartemen sewaannya dan melemparkan diri ke dalam pelukan suaminya. "Mereka semua bilang kamu adalah Tuan Fabrizio yang berkuasa. Apakah itu benar?" Sang pria membelai rambutnya dengan lembut. "Orang-orang hanya berbicara omong kosong. Pria itu hanya memiliki penampilan yang mirip denganku." Megan menggerutu, "Tapi pria itu brengsek! Dia bahkan memanggilku istrinya! Sayang, kamu harus memberinya pelajaran!" Keesokan harinya, Tuan Fabrizio muncul di perusahaannya dengan memar-memar di wajahnya. Semua orang tercengang. Apa yang telah terjadi pada CEO mereka? Sang CEO tersenyum. "Istriku yang memerintahkannya, aku tidak punya pilihan lain selain mematuhinya."
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
© 2018-now Bakisah
TOP