Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Benci Membawa Cinta
Benci Membawa Cinta

Benci Membawa Cinta

5.0
5 Bab
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Dua tahun sudah berlalu sejak Eleonore Duvall, pewaris tunggal kelompok bisnis Duvall Enterprises yang dijuluki "nona sombong", terperangkap dalam pernikahan yang tidak diinginkannya dengan Kaelan Ravenswood, pria misterius yang ia sebut sebagai parasit. Kaelan, yang seharusnya menjadi suami dari kakaknya yang telah meninggal, adalah sosok yang paling dibencinya. Eleonore meyakini bahwa Kaelan adalah dalang di balik kematian keluarganya. Namun, di balik ketegangan dan perang dingin antara Eleonore dan Kaelan, siapa yang menyangka bahwa keduanya pernah menghabiskan satu malam bersama, jauh sebelum mereka menikah? Peristiwa itu menanamkan obsesi dalam diri Kaelan, membuatnya bertekad untuk melakukan apa saja agar pernikahan mereka tidak berakhir dengan perceraian. Mengapa peristiwa itu bisa terjadi? Apa yang membuat Eleonore membenci Kaelan begitu dalam? Dan rahasia apa yang disembunyikan Kaelan, siapa dia sebenarnya? Akankah Eleonore berhasil membuktikan tuduhannya terhadap Kaelan, mengungkap kebenaran tentang kematian keluarganya, dan mempertahankan semua yang dimilikinya, termasuk dirinya sendiri? Tetapi, bagaimana jika gejolak cinta mulai tumbuh di saat yang paling tak terduga?

Bab 1 memandangi kota Paris yang sibuk

Eleonore Duvall berdiri di balkon kamar tidurnya, memandangi kota Paris yang sibuk, kota yang kini menjadi rumahnya meski hatinya tak pernah benar-benar menganggapnya demikian. Lantai bawah, suara kaca-kaca kristal berbunyi, dan tertawa samar terdengar dari ruang makan besar di bawah. Segala sesuatu yang ada di sini milik keluarganya-semua yang dulu menjadi miliknya. Tapi kini, setelah dua tahun pernikahan yang dipaksakan, setiap sudut rumah ini terasa seperti sebuah ruang penjara yang penuh dengan kenangan yang seharusnya tak ada.

Tangan Eleonore menggenggam erat gelas wine merah di tangannya, seakan ingin menghancurkannya. Pikirannya melayang kembali pada malam itu-malam yang mengubah segalanya. Malam yang membuatnya terjebak dalam pernikahan ini, terjerat dalam perasaan yang menggerogoti hatinya, kebencian yang semakin mendalam.

Kaelan Ravenswood, nama itu saja sudah cukup untuk membuat hatinya berdebar dalam perasaan yang tak bisa dia kendalikan. Kaelan, suaminya yang terikat dalam takdir ini, adalah pria yang seharusnya tidak ada dalam hidupnya. Bukan karena dia tidak berhak atau tidak layak, tetapi karena dia adalah pria yang seharusnya menjadi suami dari kakaknya yang telah meninggal, Madeleine.

Tapi takdir berkata lain.

Setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa keluarganya, Eleonore menjadi pewaris tunggal dari Duvall Enterprises. Dan seiring dengan itu, dia terikat dalam pernikahan dengan Kaelan-bukan karena cinta, tetapi karena alasan yang jauh lebih rumit. Pernikahan ini adalah jalan pintas untuk mengamankan masa depan perusahaan dan juga membayar hutang keluarga besar Ravenswood yang membebani nama besar keluarganya.

"Eleonore?" Suara Kaelan terdengar dari belakangnya. Eleonore menghela napas berat dan berbalik, matanya bertemu dengan sosok pria yang berdiri di ambang pintu. Kaelan mengenakan setelan hitam elegan, penampilannya tetap menawan, seperti biasa. Namun, di balik penampilannya yang dingin dan terkontrol, Eleonore tahu ada sesuatu yang lebih gelap.

"Kaelan," jawab Eleonore dengan nada datar. "Apa yang kamu inginkan?" Suaranya tak bergetar, meski hatinya seperti terguncang setiap kali berhadapan dengan pria itu.

Kaelan mengangkat alis, seolah tak terpengaruh oleh nada dingin dalam suara istrinya. "Tampaknya kamu tidak terlalu senang melihatku."

"Seharusnya kamu sudah tahu jawabannya," balas Eleonore. Dia menatapnya tajam, seolah ingin menembus kedalaman jiwa pria itu dan menemukan kebohongan-kebohongan yang dia sembunyikan. "Aku tidak ingin pernikahan ini. Dan kamu tahu itu."

Kaelan mendekat, tubuhnya tinggi dan tegap, aura misterius yang selalu mengelilinginya semakin terasa kuat. Dia berhenti tepat di depan Eleonore, hanya beberapa inci memisahkan mereka. Eleonore bisa merasakan pernapasan Kaelan yang hangat menyentuh kulitnya, namun dia berusaha keras untuk tidak menunjukkan ketegangan yang mulai menjalar di tubuhnya.

"Kalau begitu," Kaelan berkata, suaranya lebih lembut dari yang biasa dia dengar, "mengapa kamu tidak pernah berusaha untuk melawan? Mengapa kamu tidak pernah melawan takdir ini?"

"Takdir?" Eleonore tersenyum pahit. "Takdir tidak bisa dijadikan alasan untuk menghancurkan hidup orang lain, Kaelan. Kau adalah bagian dari kehancuran keluargaku. Kau adalah salah satu alasan kenapa aku terjebak dalam pernikahan ini."

Kaelan menatapnya dalam-dalam, seperti sedang mencari sesuatu di balik kata-katanya yang tajam. "Apakah kamu yakin dengan apa yang kamu katakan?" tanyanya dengan nada yang sulit dipahami. "Apa yang terjadi pada keluargamu... itu bukan salahku. Kamu pikir aku akan membiarkan mereka menghancurkan segala yang aku punya?"

Eleonore menggigit bibirnya, menahan amarah yang semakin meluap. "Jangan berpura-pura tidak tahu. Keluarga Ravenswood punya hutang yang besar pada keluarga kami. Dan kamu tahu, pernikahan ini adalah cara untuk membayar hutang-hutang itu. Jangan coba bermain dengan kata-kata."

Kaelan diam, tetapi tatapannya menjadi lebih tajam. "Kau masih belum mengerti, bukan? Kamu tidak tahu betapa rumitnya ini semua. Aku tidak bisa hanya membiarkan segala sesuatunya hancur begitu saja."

Eleonore merasakan emosi yang tak bisa ia kendalikan. "Rumit? Kamu membuat segalanya rumit. Dan aku tidak akan terus-menerus terjebak dalam permainan ini."

Suaranya naik, namun Kaelan tetap tenang. "Kau lupa siapa yang berkuasa di sini, Eleonore."

Sekilas, ada kilatan tajam dalam matanya, tapi hanya sesaat. "Kau bisa terus mencoba melawan, tapi aku akan melakukan apapun untuk memastikan kita tidak berpisah." Suaranya bergetar dengan tekad yang tidak bisa disembunyikan.

Tiba-tiba, Eleonore teringat pada malam itu-malam sebelum pernikahan mereka. Sebelum segalanya berubah, sebelum mereka terjebak dalam permainan ini. Mereka berbagi malam yang penuh gairah, sebuah malam yang seharusnya tidak terjadi. Itu adalah malam yang mengubah segalanya, mengikat mereka dalam cara yang tidak bisa mereka lupakan.

Eleonore mengalihkan pandangannya, tidak ingin Kaelan melihat keraguan yang mulai muncul di dalam dirinya. "Aku tidak ingin ada yang mengikat kita. Aku hanya ingin keluar dari sini," katanya dengan suara yang rendah, namun penuh keteguhan.

Kaelan menghela napas, meski matanya tidak melepas tatapan tajam Eleonore. "Kau masih tidak mengerti, Eleonore," katanya, suaranya lebih serius, "Aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja. Bahkan jika itu berarti aku harus mengorbankan segala sesuatu untukmu."

Eleonore merasa hatinya berdebar keras. Ada sesuatu dalam kata-kata Kaelan yang membuatnya merasa terperangkap. Keputusan untuk melawan pernikahan ini semakin sulit, karena semakin dia mencoba menjauh, semakin Kaelan berusaha menariknya kembali.

Namun, ada sesuatu yang lebih besar dari perasaan yang mulai mengganggunya-sesuatu yang harus diungkapkan. Sesuatu yang menyimpan rahasia yang begitu gelap dan dalam. Eleonore tahu ada sesuatu yang Kaelan sembunyikan, rahasia yang mungkin akan meruntuhkan segala yang dia tahu tentang keluarga dan hidupnya.

"Tunggu," Eleonore tiba-tiba berkata, suaranya berubah. "Apa sebenarnya yang kau sembunyikan, Kaelan? Siapa kamu sebenarnya?"

Kaelan hanya tersenyum tipis, senyum yang tidak bisa dipahami Eleonore. "Semua akan terungkap pada waktunya, Eleonore," jawabnya pelan, "Tapi tidak sekarang."

Sebelum Eleonore bisa berkata lebih lanjut, Kaelan mundur dan berjalan keluar dari kamar dengan langkah tenang. Eleonore hanya bisa berdiri di sana, memandangi pintu yang tertutup, hati yang terombang-ambing antara kebencian dan... keinginan untuk tahu lebih banyak.

Dua tahun lamanya mereka hidup dalam pernikahan tanpa cinta, terperangkap dalam kebencian yang saling mengikat. Namun, sekarang Eleonore merasakan perubahan yang aneh dalam dirinya. Sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan, yang sepertinya berasal dari kedekatannya dengan Kaelan. Perasaan yang ia simpan begitu lama mulai mengancam untuk meledak.

Dia harus mencari kebenaran. Tidak hanya untuk membuktikan dirinya benar, tetapi juga untuk membebaskan dirinya dari perasaan yang semakin menggerogoti hatinya.

Akan tetapi, bagaimana jika kebenaran yang terungkap tidak akan seperti yang dia harapkan?

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY